Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan terdapat indikasi tindakan penyelewengan penggalangan dana bagi para korban gempa Cianjur yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan bahwa berdasarkan penelusuran yang menjadi bagian dari indikasi tindak pidana pencucian uang (TPPU), terdapat dugaan penggelapan dana yayasan di sepanjang tahun 2022 dengan total hingga Rp1,7 triliun.
Pada saat rapat kerja dengan Komisi III di DPR, Ivan menyatakan, “Yayasan ini memang ada risikonya dia mendompleng kegiatan yang legal jadi saking banyaknya sebuah momentum misal terjadi bencana dari 100 pembukaan rekening untuk kegiatan yang benar di situ ada 99 yang meng-hijack niat baik para pihak yang memang baik.”
Ivan menambahkan bahwa terdapat dua potensi besar arah aliran dana dari penggelapan dana yayasan ini, di antaranya untuk konsumsi pribadi penggelapan dana, hingga aliran dana dukungan untuk kegiatan terorisme. Dana untuk kepentingan pribadi ini digunakan untuk membeli berbagai hal mulai dari mobil atau rumah, dan tidak digunakan untuk membantu korban bencana gempa.
Terkait dengan dugaan dana untuk kegiatan terorisme, Ivan menyatakan PPATK sudah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk penelusuran lebih lanjutnya. Sedang dilakukan analisis terkait temuan penyimpangan dana yang ternyata berlawanan dengan hukum tersebut.
Sebelumnya, Kepala BNPT Boy Rafli Amar menyatakan bahwa kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD) melakukan ‘pendekatan’ dengan menggalang dana terkait gempa Cianjur.
Pemerintah minta aparat bertindak cepat
Menyusul laporan dari PPATK tersebut, Wakil Presiden RI Maruf Amin meminta aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan dan penindakan terkait penggelapan dana untuk terorisme dan pribadi.
Amin yang diwawancarai di Cianjur pada Minggu (19/2) menilai aparat keamanan harus bisa mendeteksi dan melakukan tindakan preventif agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Amin menambahkan perlunya membangun silaturahim dan memperkuat keimanan agar Cianjur bisa bangkit kembali.