Laporan gambar citra satelit menunjukkan bahwa China sedang membangun jembatan baru melewati wilayah Danau Pangong Tso di Ladakh Timur. Namun, infrastruktur tersebut masih dalam lingkup teritorial China yakni Khurnak. Berikut merupakan gambaran wilayah tersebut:
Gambar. Area Perselisihan India-China
Sumber. Times of India
Menurut laporan, jembatan akan dibangun lebih dari 20 kilo meter di wilayah Timur di titik Finger 8 (Pos pemeriksaan 8). Jembatan ini akan mendukung pergerakan dari tentara China atau China’s People’s Liberation Army (PLA) untuk menambah dan mendekatkan tentaranya di wilayah Garis Kontrol Aktual (LAC).
LAC sendiri merupakan garis demarkasi yang memisahkan wilayah yang dikuasai India dan China, yakni di bekas wilayah kerajaan Jammu dan Kashmir. Dengan adanya jembatan ini, pergerakan tentara China juga akan lebih cepat di wilayah Utara dan Selatan Danau Pangong Tso. Hal ini mengingat letak Danau Pangong Tso yang menjadi salah satu titik gesekan di wilayah LAC.
Jembatan baru juga akan mempermudah distribusi kekuatan persenjataan China. Lebih lanjut lagi, pembangunan jembatan akan memangkas sekitar 140-150 km jarak dari awalnya sekitar 200 km. Dengan begitu, jarak tempuh juga akan berkurang drastis yakni dari sekitar 12 jam menjadi hanya sekitar 3-4 jam perjalanan.
Tentara China sebelumnya harus mengitari wilayah Rudok, namun jika jembatan sudah selesai maka jembatan baru akan menjadi wilayah intersektor yang secara langsung menguntungkan China.
Bentrokan kekuatan bersenjata China-India
Sebelumnya, bentrokan antara tentara China-India sudah sering terjadi di wilayah perbatasan ini. Baik korban luka maupun tewas sama-sama merugikan kedua pihak. Sengketa wilayah ini setidaknya sudah menewaskan 20 tentara India pada tahun lalu, sehingga masing-masing negara semakin meningkatkan kekuatan militer di wilayah perbatasan.
Setidaknya terdapat 50.000-60.000 tentara di turunkan oleh masing-masing negara di wilayah sensitif ini. China fokus dengan meningkatkan infrastruktur militernya setelah tentara India mengambil alih beberapa titik strategis di wilayah Selatan Danau Pangong Tso pada bulan Agustus 2020 lalu.
Sebelumnya, India kembali menggunakan “Operasi Macan Tutul Salju” pada tahun 2020 untuk menguasai daerah tinggi di Selatan Danau Pangong Tso. Operasi ini berhasil membuat India mengambil area seperti Black Top, Helmet Top, Rechin-la dan Rezang-La dari barisan Kailash. India menguasai sekitar 45 km bagian Barat Danau, sedangkan sisanya dikuasai oleh China. Kekuasaan di wilayah Selatan ini menjadi keuntungan taktis bagi tentara India, sehingga bisa meningkatkan dominasi kekuatan India di wilayah ini.
Per Februari 2020, tentara India secara permanen menguasai Finger 3 dan Dhan Singh Thapa. Sedangkan, China menguasai wilayah di Finger 8.
Dengan pergerakan India yang cukup cepat ini, membuat China juga memastikan agar pergerakan dan kekuasaan mereka bisa lebih ditingkatkan. Salah satunya menggunakan proyek pembangunan jembatan.
Pembangunan jembatan akan meningkatkan kekhawatiran bagi India, sehingga India juga perlu memikirkan rencana dan strategi operasional tambahan untuk mengatasi tekanan dari China.
Sengketa antara China-India berpotensi meningkatkan ketegangan hubungan politik dan keamanan kedua negara. Meskipun upaya dialog sudah dilakukan, namun bentrokan masih sering terjadi di wilayah perbatasan.