Mayoritas Masyarakat AS Tidak Senang dengan Performa Joe Biden
Approval rating merupakan tingkatan atau persentase masyarakat (pemilih) yang menganggap politisi melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Di Amerika Serikat (AS), approval rating pertama kali dilakukan oleh George Gallup (sekitar tahun 1937) untuk mengukur seberapa besar dukungan publik pada pemimpin AS selama masa jabatan politisi tersebut berlangsung.
Pada jajak pendapat yang dilangsungkan oleh kantor berita NBC, mayoritas masyarakat tidak menyetujui performa presiden AS Joe Biden, di mana setengahnya memberikan nilai rendah dalam kemampuan politik AS. Dalam jajak pendapat tersebut, hanya sebanyak 42 persen masyarakat dewasa yang mendukung dan mengakui kemampuan Biden sebagai presiden. Persentase dukungan pada Biden ini turun 7 persen sejak bulan Agustus 2021 lalu. Selain itu, survei juga menunjukkan 7 dari 10 orang dewasa, termasuk hampir setengahnya adalah pendukung Demokrat, percaya bahwa AS berjalan ke ‘arah’ yang salah. Hampir 60 persen juga memandang pengelolaan ekonomi Biden sangat buruk dalam sembilan bulan kepresidenannya.
Survei NBC ini dilakukan pada masa-masa sulit karena sejak kepemimpinan Biden, AS mengalami peningkatan kasus corona virus dan tingkat kematian yang tinggi, kerusuhan karena mundurnya militer AS dari Afghanistan, peningkatan inflasi dan pengangguran, dan lain-lain.
Dikutip dari Gallup, persentase dukungan Biden berada sekitar 54 persen hingga 57 persen pada Januari hingga Juni 2021, namun dukungan turun pada Juli dan Agustus sehingga hanya mencapai 50 dan 49 persen dukungan. Serupa dengan persentase dari NBC, isu yang memengaruhi yakni Covid-19 dan kematian beberapa tentara AS pada masa evakuasi masyarakat Afghanistan.
Dibandingkan dengan survei badan lain, baik dari YouGov, Ipsos, Harris Poll, RMG Research, dan beberapa badan lain, ketidaksetujuan masyarakat AS lebih tinggi dari dukungan atau kesetujuan dengan performa Joe Biden. Hanya survei dari Saint Leo University yang menunjukkan sedikit perbedaan yakni sekitar 52 persen masyarakat mendukung dan setuju dengan kemampuan kepemimpinan Biden.
Dilansir Reuters, Joe Biden berupaya untuk mempersatukan partai dalam rencana berkaitan dengan dana USD1 triliun untuk infrastruktur dan USD1,75 untuk iklim, rencana prasekolah, dan rencana sosial lainnya. Para pimpinan Kongres menolak rencana tersebut dan memilih untuk fokus mendukung perubahan Rancangan Undang-Undang Infrastruktur AS.
Dalam delapan minggu ke belakang, terdapat beberapa isu penting yang menjadi kekhawatiran masyarakat AS yakni mengenai kondisi ekonomi, kesehatan publik, imigrasi, pelayanan kesehatan, lingkungan, dan lain-lain.
Biden menyatakan Tidak Terlalu Memerdulikan Ratingnya yang Turun
Joe Biden yang diwawancari pada acara G20 Summit lalu menyatakan dia tidak naik kekuasaan untuk mencari persetujuan atau dukungan dari jajak pendapat, namun lebih fokus untuk meningkatkan progres diskusi iklim.
“Hasil polling sangat fluktuatif. Hasilnya akan tinggi di awal, menurun di tengah-tengah, dan meningkat kembali. Untuk saat ini mereka sedang berada di bawah. Lihat saja dengan polling negara lain, hal yang sama juga terjadi.” kata Biden.
Dibandingkan dengan pemimpin sebelumnya, tingkat kesetujuan Biden dibanding Barrak Obama dan Bill Clinton pada masa bencana tahun 2010, di mana tingkat kesetujuan Obama berada di 45 persen, sedangkan Clinton di 47,2 persen. Dibandingkan dengan Trump-pun, tingkat kesetujuan Biden hanya berbeda 0.9 persen dibandingkan Trump yang mendapat 24 persen.
Dilihat dengan masa kegentingan saat ini, bukan tidak mungkin tingkat kesetujuan kepemimpinan Biden akan terus menurun, mengingat keadaan ekonomi dan pandemi Covid-19 yang belum selesai. Terlebih, kekacauan di Afghanistan juga seakan hanya awal dari kekacauan lain yang lebih buruk. Cepatnya penurunan dukungan untuk Biden terjadi cukup cepat yakni hanya dalam dua bulan di pertengahan Agustus.
Meskipun tidak terlalu berpengaruh pada kestabilan pemerintahannya, namun polling ini tetap bisa menjadi gambaran dukungan publik pada kekuasaan pemerintahan Biden dan reputasi politiknya.