Lithuania Tidak akan Mundur Meski Ditentang China Soal Taiwan
Buntut dari tindakan Lithuania membuka pintu pembukaan kantor perwakilan de facto dengan nama Taiwan semakin memanas. Kantor perwakilan tersebut diresmikan di Ibu Kota Lithuania, Vilnius.
Kantor perwakilan ini akan menjadi kantor pertama Taiwan di Eropa setelah 18 tahun, di mana kantor terakhir dibuka pada tahun 2003 di Slovakia.
China mengekspresikan ketidaksetujuannya mengingat kantor tersebut merupakan kantor pertama pemerintahan Presiden Taiwan, Tsai Ing-Wen, yang menggunakan nama “Taiwan.” Sebelumnya, Taiwan menggunakan nama “Kantor Perwakilan Taipei” dibandingkan langsung Taiwan.
China langsung menarik duta besarnya dari Lithuania dan meminta agar Lithuania melakukan hal yang sama, yakni menarik dubesnya dari China. Lithuania juga menarik dubesnya ke Ibu Kota, Vilnius guna berdialog.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan tindakan Lithuania dapat merusak kedaulatan dan integritas teritorial China. Hal ini dikarenakan China-Taiwan memiliki sejarah konflik sosial dan politik yang membuat kedua wilayah tersebut terpisah. Perpecahan semakin menimbulkan konflik politik dan keamanan karena perbedaan sistem pemerintahan kedua negara yang juga mendorong isu keamanan regional.
China memperingatkan Lithuania untuk menarik keputusannya yang keliru agar tidak memperburuk keadaan yang bisa memunculkan “konsekuensi politik.”
Lithuania di sisi lain menyayangkan pernyataan China dan menyatakan Lithuania menghormati kebijakan Satu China atau One China Policy, namun juga tetap membangun hubungan dengan Taiwan.
Kedekatan Lithuania dengan Taiwan
Lithuania menginginkan adanya pembangunan hubungan lebih dekat dengan Taiwan dalam aspek ekonomi, budaya, pendidikan, dan lain-lain.
Lithuania memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Taiwan, terutama selama pada masa pandemi Covid-19. Lithuania mengirimkan sekitar 20.000 dosis Vaksin AstraZeneca yang sampai di Taiwan pada 31 Juli lalu. Sebelumnya, Taiwan mengirimkan sekitar 100.000 masker ke Lithuania.
Perwakilan Kantor Presiden Taiwan menyatakan bantuan Lithuania sangat diapresiasi terutama pada masa seperti ini. Mereka juga menambahkan persamaan pandangan Taiwan-Lithuania dalam nilai demokrasi, nilai kemanusiaan akan semakin memperkuat kerja sama dan hubungan politik kedua negara.
Pasca pengiriman dosis vaksin, media Lithuania LRT memberitakan bahwa terdapat peningkatan pengeluaran Taiwan ke wilayah Eropa.
Selanjutnya, Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis, mendorong Uni Eropa untuk memikirkan kembali hubungan politik dengan China. Landsbergis menyatakan dengan format 27+1 (negara anggota Uni Eropa dan Beijing), merupakan satu-satunya kemungkinan untuk melakukan dialog dengan Beijing.
“Uni Eropa harus bekerja sama menggunakan pemikiran yang serupa dengan negara di Indo-pasifik dan memperkuat kerja sama dengan NATO berkaitan dengan isu China. Landsbergis juga mendorong negara UE untuk memperkuat kerja sama antar negara UE dan menurunkan ketergantungan ekonomi pada perdagangan China.