Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan bahwa Australia akan mengeluarkan dana sebesar $580 juta atau setara A$747 juta untuk meningkatkan 4 pangkalan militer dan memperluas permainan perang dengan AS di wilayah utara yang berlokasi di Bradshaw Field, Mount Bundey, Kangaroo Flats, dan Robertson Barracks agar ratusan tentara dapat merespon ketegangan yang tidak dapat diprediksi di wilayah Indo-Pasifik. Rencana ini merupakan realisasi dari rencana yang telah dijanjikan pada tahun 2019 sebesar $500 juta, namun pengumuman peningkatan pangkalan militer Australia terbaru datang hanya beberapa hari setelah salah satu pejabat keamanan paling senior negara itu mengatakan demokrasi liberal harus bersiap untuk perang.[1] Untuk mencegah terjadinya hal tersebut pun, Australia dan negara sekutunya Amerika Serikat rutin melaksanakan latihan perang setiap dua tahun sekali.
Peningkatan ini untuk mendukung kepentingan nasional mereka, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada 28 April 2021. Seperti yang dia katakan, bahwa “Tujuan kami adalah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, untuk memastikan kawasan yang damai, pada saat yang sama, Australia berada dalam posisi untuk selalu melindungi kepentingannya.”[2] Bekerja sama dengan Amerika Serikat, sekutu kami, dan tetangga Indo-Pasifik, kami akan terus memajukan kepentingan Australia dengan berinvestasi di Angkatan militer bidang pertahanan Australia.[3] Walaupun tidak secara jelas mengatakan bahwa ketegangan antara Australia dan China menjadi salah satu pemicu ditingkatkannya pangkalan militer Australia, namun ketegangan di wilayah Indo-Pasifik tidak lepas menjadi perhatian. Apalagi berdasarkan data dari Global Fire Power, Australia menempati urutan ke-19 sedangkan China ke-3 untuk peringkat kekuatan militer tahun 2021.[4]
Bertambahnya anggaran untuk peningkatan pangkalan militerbukan sekedar hanya unjuk gigi, tetapi karena kondisi di daerah Indo-Pasifik yang sedang menegang. Hal ini bermula ketika Australia secara terang-terangan menyatakan pelarangan Huawei untuk masuk ke jaringan 5G Australia. Tidak hanya itu, sebagai mitra dagang, hubungan di antara keduanya semakin memanas ketika Australia mempertanyakan asal mula virus Covid-19. Hubungan antara kedua negara yang awalnya merupakan mitra dagang, kini menjadi perlombaan militer dan saling embargo.
Tahun lalu, pemerintah Morrison mengumumkan rencana untuk meningkatkan pangkalan militernya dengan persenjataan berteknologi tinggi, pakar pertahanan bahkan menyarankan negara itu harus mempertimbangkan mengembangkan kemampuan senjata nuklir karena pasukan konvensional Australia yang relatif kecil tidak mungkin dapat mempertahankan negara-benua yang luas itu dari serangan.[5] Rencana pembangunan pangkalan militer ini juga ditargetkan akan selesai pada 2026. Rencananya, landasan udara di wilayah utara Australia akan diperpanjang untuk mendukung pesawat yang lebih besar, jarak tembak dirombak, dan fasilitas pelatihan baru untuk personel pertahanan dan marinir Amerika Serikat.[6]
China sendiri tidak hanya bersitegang dengan Australia, tetapi dengan Taiwan jugayang merupakan mitra bisnis Australia. Pada 12 April 2021, Taiwan melaporkan terdapat sedikitnya 25 pesawat terbang China termasuk pesawat tempur dan juga pesawat pembom nuklir yang memasuki zona identifikasi pertahanan udara (Air Defence Identification Zone atau ADIZ). Namun, setiap kali pesawat militer China melakukan penerbangan, mereka terbang sedikit demi sedikit melewati batas yang telah ditentukan, sehingga memicu ketegangan dari Taiwan, Australia, dan juga tentu sekutu dari keduanya Amerika Serikat.[7] Tindakan China ini tentu membuat Australia harus bersiap atas segala kemungkinan yang terjadi.
[1] Renju Jose, dkk, “Targeting Asia-Pacific defence, Australia to spend $580 mln on military upgrades”, Reuters, 28 April 2021, 5:38 WIB, https://www.reuters.com/world/asia-pacific/australia-upgrade-military-bases-expand-wargames-with-us-australian-2021-04-27/
[2] Reuters, “Targeting Asia-Pacific defense, Australia to spend $580m on military upgrades”, CNN, 28 April 2021, https://edition.cnn.com/2021/04/28/australia/asia-pacific-defense-australia-military-intl-hnk/index.html
[3] Reuters, “Australia to upgrade military bases and expand war games with U.S.”, The Japan Times, 28 April 2021, https://www.japantimes.co.jp/news/2021/04/28/asia-pacific/military-australia-us-china/
[4] Global Fire Power, “2021 Military Ranking”, GFP Annual Ranking, Global Fire Power, https://www.globalfirepower.com/countries-listing.php
[5] French Press Agency, “Australia plans to upgrade military bases due to Pacific tensions”, Daily Sabah, 28 April 2021, https://www.dailysabah.com/world/asia-pacific/australia-plans-toupgrade-military-bases-due-to-pacific-tensions
[6] Renju Jose (Reuters), “Australia to upgrade military bases, expand wargames with US”, The Jakarta Post,
28 April 2021, https://www.thejakartapost.com/news/2021/04/28/australia-to-upgrade-military-bases-expand-wargames-with-us.html.
[7] BBC News, “Taiwan: ‘Record number’ of China jets enter air zone”, BBC.com, 13 April 2021, https://www.bbc.com/news/world-asia-56728072
Australia dan Korea Selatan Sepakat Kerja Sama Pertahanan Baru - DIP
December 15, 2021 @ 12:16 pm
[…] Menteri Australia, Scott Morrison, dan Presiden Korea Selatan. Moon Jae-in, mengumumkan kerja sama pertahanan baru […]