Fasilitas Nuklir Natanz Disabotase, Iran: “Ini adalah tindakan terorisme”
Sebuah insiden terjadi pada fasilitas nuklir Natanz milik Iran pada minggu 11 April 2021. Sebelumnya juru bicara Iran’s Atomic Energy Organisation (AEIO) Behrouz Kamlvandi menyatakan bahwasanya terdapat masalah pada jaringan distribusi listrik di situs Natanz yang mana menyebabkan fasilitas nuklir kehilangan aliran listrik. Namun dari insiden ini, tidak menyebabkan korban ataupun kontaminasi.
Fasilitas nuklir Natanz yang berlokasi di gurun pusat provinsi Isfahana merupakan pusat program pengayaman uranium Iran dan dipantau oleh inspektur dari Badan Energi Atom Internasional, sebagai pengawas nuklir PBB. Insiden seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi, sebelumnya Juli tahun lalu, kebakaran terjadi di fasilitas yang sama, yang menurut Iran merupakan upaya untuk menyabotase program nuklir negara itu. Selain itu, pada tahun 2010, virus komputer Stuxnet, yang diyakini secara luas dikembangkan oleh Amerika Serikat dan Israel, ditemukan setelah digunakan untuk menyerang Natanz.
Menurut kepala badan nuklir Iran Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa ini merupakan tindakan “terorisme nuklir”. Ia menambahkan bahwa Teheran berhak mengambil tindakan untuk membalas para pelakunya. “Sambil mengutuk tindakan tercela ini, Iran menekankan perlunya komunitas internasional dan Badan Tenaga Atom Internasional untuk menangani terorisme nuklir ini dan berhak untuk mengambil tindakan terhadap para pelakunya,” kata Salehi.
Sehari sebelumnya pada Sabtu (11/04), Presiden Iran Hassan Rouhani meresmikan sentrifugal baru di situs Natanz dalam sebuah upacara yang disiarkan langsung di televisi. Sentrifugal adalah perangkat yang dibutuhkan untuk menghasilkan uranium yang diperkaya, yang dapat digunakan untuk membuat bahan bakar reaktor serta senjata nuklir.
Penyiar publik Israel Kan, mengutip dari sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya, mengatakan pemadaman listrik yang jelas di fasilitas itu disebabkan oleh operasi dunia maya Israel serta kerusakan di Natanz lebih luas daripada yang dilaporkan Iran. Surat kabar Haaretz juga mengatakan insiden itu bisa diasumsikan sebagai serangan siber Israel.
Israel, yang menuduh Iran berusaha membangun senjata nuklir yang dapat digunakan untuk melawannya, tidak memberikan komentar resmi atas insiden tersebut. Namun pada sebuah upacara pada hari Minggu dengan kepala militer dan intelijen Israel yang menandai peringatan 73 tahun berdirinya Israel minggu depan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perjuangan melawan Iran dan proksi dan upaya persenjataan Iran adalah misi besar. “Situasi yang ada hari ini belum tentu akan menjadi situasi yang akan ada besok,” tambahnya, tanpa merujuk insiden Iran secara langsung.
Adapun ketika diminta tanggapan atas insiden Natanz ini, juru bicara International Atomic Energy Agency (IAEA) berkata melalui email, “Kami mengetahui laporan media. Kami tidak memiliki komentar pada tahap ini. “
Terlepas dari insiden Natanz ini, keberadaan pengembangan sentrifurgal mewakili pelanggaran lain terhadap kesepakatan 2015, yang hanya mengizinkan Iran untuk memproduksi dan menyimpan uranium yang diperkaya dalam jumlah terbatas untuk digunakan menghasilkan bahan bakar untuk pembangkit listrik komersial. Selain itu, kejadian ini sedikit banyak akan mempengaruhi upaya diplomatik untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 – yang ditinggalkan oleh AS di bawah pemerintahan Trump pada 2018 – yang rencananya akan dilanjutkan pada kepemimpinan Joe Biden.
Sumber Referensi:
BBC News. “Iran says key Natanz nuclear facility hit by ‘sabotage’.” 12 April 2021. Retrived from: https://www.bbc.com/news/world-middle-east-56708778
Parisa Hafezi. “Iran says Natanz nuclear site hit by terrorism- TV”. Reuters. 12 April 2021. Retrived from: https://www.reuters.com/article/us-iran-nuclear-natanz/iran-says-natanz-nuclear-site-hit-by-terrorism-tv-idUSKBN2BY052