Debit Sungai-Sungai Amazon Turun Ke Titik Terendah Dalam 121 Tahun
Sungai-sungai di jantung hutan hujan Amazon di Brazil dikabarkan debitnya telah turun ke titik terendah dalam lebih dari satu abad pada 30 Oktober 2023 karena rekor kekeringan yang berdampak buruk pada kehidupan ratusan ribu orang dan merusak ekosistem hutan. Pelabuhan Manaus, kota terpadat di kawasan itu, pada pertemuan Rio Negro dan Sungai Amazon, mencatat ketinggian air hanya setinggi 13,59 meter, dibandingkan dengan 17,60 meter pada tahun lalu, menurut situs webnya. Itu adalah level terendah sejak pencatatan dimulai pada 121 tahun yang lalu pada tahun 1902, melewati rekor terendah sepanjang masa sebelumnya pada tahun 2010.
Anak-anak sungai Amazon yang mengering dengan cepat telah menyebabkan perahu-perahu terdampar, memutus pasokan makanan dan air ke desa-desa terpencil, sementara suhu air yang tinggi diduga telah membunuh lebih dari 100 lumba-lumba sungai yang terancam punah. Setelah berbulan-bulan tanpa hujan, penduduk desa hutan hujan Pedro Mendonca merasa lega ketika sebuah LSM Brasil mengirimkan pasokan ke komunitas tepi sungai dekat Manaus akhir pekan lalu.
“Kami sudah tiga bulan tidak mendapat hujan di wilayah kami,” kata Mendonca, yang tinggal di Santa Helena do Ingles, sebelah barat Manaus, ibu kota negara bagian Amazonas, dilansir dari CNN. “Ini jauh lebih panas dibandingkan kekeringan sebelumnya,” tambahnya. Beberapa wilayah di Amazon mengalami curah hujan paling sedikit pada bulan Juli hingga September sejak tahun 1980, menurut pusat peringatan bencana pemerintah Brasil, Cemaden.
Kementerian Ilmu Pengetahuan Brazil menyalahkan kekeringan sebagai penyebab timbulnya fenomena iklim El Niño tahun ini, yang mendorong pola cuaca ekstrem secara global. Dalam sebuah pernyataan awal bulan ini, kementerian memperkirakan kekeringan akan berlangsung setidaknya hingga bulan Desember, ketika dampak El Niño diperkirakan mencapai puncaknya. Penyebab El Niño adalah tren pemanasan global jangka panjang, yang mengakibatkan kejadian cuaca ekstrem yang lebih sering dan intens, seperti kekeringan dan panas.
Kekeringan telah berdampak pada 481.000 orang, menurut badan pertahanan sipil di negara bagian Amazonas, tempat Manaus berada. Akhir pekan lalu, para pekerja dari LSM Brasil Fundação Amazônia Sustentável menyebar ke seluruh wilayah kering dekat Manaus untuk mengirimkan makanan dan pasokan ke desa-desa yang rentan. Kekeringan telah mengancam akses mereka terhadap makanan, air minum dan obat-obatan, yang biasanya diangkut melalui sungai.