Presiden Prancis Dorong Embargo Senjata Terhadap Israel

Pada 6 Oktober 2024, Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan pernyataan yang mendorong pemberlakuan embargo senjata terhadap Israel agar konflik Israel-Palestina dapat diselesaikan dengan solusi politik. Selain itu Macron menambahkan dalam sebuah wawancara bahwa saat ini upaya untuk melakukan de-eskalasi di Lebanon merupakan prioritas agar negara tersebut tidak menjadi Gaza yang baru. Akan tetapi Macron juga menyatakan bahwa Prancis tetap menjual persenjataan defensif kepada Israel. Pernyataan ini mendapatkan reaksi positif dari berbagai pihak seperti Qatar yang menyatakan bahwa pernyataan tersebut merupakan langkah tepat yang dapat mengkahiri perang. Sementara itu Mesir mengapresiasi pernyataan Macron dan menekankan komitmen mereka terhadap gencatan senjata di Gaza dan Lebanon. Di sisi lain Israel kecewa pernyataan Macron dan hal tersebut disampaikan oleh Presiden Israel Isaac Herzog dalam sebuah wawancara. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menganggap pernyataan Macron sebagai sebuah aib. Selain itu Netanyahu menambahkan bahwa Israel akan memenangkan perang di Gaza dan Lebanon dengan atau tanpa bantuan mereka.
Prancis bukan negara pertama yang mendorong embargo senjata atau membatasi penjualan persenjataan kepada Israel. Pada 12 Maret 2024 Menteri Luar Negeri Kanada Mélanie Joly menyatakan bahwa Kanada akan menghentikan penjualan senjata di masa depan terhadap Israel. Selanjutnya pada 12 Mei 2024 Menteri Kerja Sama Pengembangan Kota-Kota Besar Belgia Caroline Gennez mendorong embargo persenjataan dari Uni Eropa terhadap Israel. Sementara itu Inggris, Spanyol, Italia, dan Belanda menyatakan bahwa mereka telah menghentikan atau membatasi penjualan senjata dan komponen senjata kepada Israel. Aksi tersebut dilakukan akibat dari kemungkinan Israel menggunakan persenjataan tersebut tanpa mempedulikan hukum kemanusiaan internasional. Akan tetapi terdapat juga negara yang tidak menghentikan penjualan senjata kepada Israel seperti Amerika Serikat, walaupun Presiden Joe Biden telah menyampaikan bahwa aksi Israel di Gaza dapat mengasingkan negara sekutu.
Saat ini, Israel sedang melaksanakan dua perang yaitu perang di Gaza dan Lebanon. Kedua perang tersebut telah mengakibatkan ribuan korban jiwa dan puluhan ribu pengungsi dari Gaza dan Lebanon. Selain itu, aksi tidak pandang bulu yang dilakukan oleh Israel juga telah menimbulkan kecaman dan kritik dari berbagai negara, bahkan ada beberapa negara seperti Pakistan dan Afrika Selatan yang menganggap aksi Israel di Gaza sebagai genosida.