Masyarakat RI Keluhkan Harga Tiket Pesawat Mahal: CEO AirAsia Agkat Suara
CEO AirAsia, Tony Fernandes, mengungkapkan faktor utama penyebab mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Menurutnya, tingginya harga avtur dan pajak berkontribusi besar pada biaya penerbangan. Avtur merupakan komponen utama yang menyebabkan biaya tinggi, dan di Indonesia, harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan negara tetangga.
“Banyak orang menyalahkan maskapai untuk tarif tiket. Kenyataannya kita harus membayar bahan bakar, kita harus menghadapi nilai tukar, dan itu merupakan kebijakan pemerintah, di luar kendali kita” ujar Fernandes (5/6).
Berdasarkan informasi dari PT Pertamina, harga avtur di Bandara Soekarno Hatta (CGK) pada periode 1-30 September 2024 mencapai Rp13.211,31 per liter. Nilai ini disebut lebih mahal 28% dibandingkan harga avtur dunia.
Menurut Tony, Indonesia harus memiliki pesaing pemasok avtur agar harga bisa lebih kompetitif. Seperti diketahui, saat ini hanya PT Pertamina (Persero) yang melakukan bisnis penjualan avtur di dalam negeri. Lebih lanjut, Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan Robby Kurniawan juga disebutkan telah menulis surat kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi berisi saran dan pertimbangan tentang multi provider BBM penerbangan, untuk mencegah praktik monopoli.
Selain avtur, Fernandes juga menyoroti tingginya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berlaku tidak hanya untuk maskapai tetapi juga untuk suku cadang. Ia mengungkapkan bahwa maskapai telah berdiskusi dengan Kementerian Keuangan selama bertahun-tahun untuk menghapus pajak pembelian suku cadang tersebut.
Fernandes juga mengkritik kebijakan tarif batas atas dan bawah, yang menurutnya, justru menyebabkan harga tiket semakin mahal karena maskapai cenderung mematok harga maksimum. Ia mengusulkan penghapusan tarif batas atas agar harga tiket lebih kompetitif.
Pada sela agenda Indonesia International Sustainability Forum atau ISF 2024 di Jakarta (5/9), Ia pun menyampaikan akan bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk membicarakan tentang harga tiket pesawat di Indonesia yang mahal ini.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, juga pernah menyoroti tingginya harga tiket pesawat di Indonesia, yang disebutnya sebagai yang termahal kedua di dunia setelah Brasil (11/7). Ia menyarankan agar pemerintah mengevaluasi komponen pembentuk harga tiket, terutama Cost Per Block Hour (CBH) yang memiliki porsi besar dalam penentuan tarif.
Luhut juga menyatakan bahwa pemerintah berencana mempercepat kebijakan pembebasan bea masuk dan pembukaan pembatasan impor barang tertentu. Selain itu, evaluasi akan dilakukan terhadap mekanisme pengenaan tarif rute penerbangan dan kontribusi pendapatan kargo terhadap harga tiket.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengungkapkan bahwa pemerintah telah membentuk satuan tugas yang bertujuan menurunkan harga tiket pesawat agar lebih terjangkau di Indonesia. Satgas ini melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan kementerian/lembaga terkait lainnya.
weather news wichita ks
September 8, 2024 @ 5:44 am
I’ve never commented on a blog post before, but I couldn’t resist after reading yours. It was just too good not to!