Presiden Joko Widodo memimpin serangkaian pertemuan pada hari kedua KTT ASEAN ke-43 di Jakarta. Dia melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Bangladesh sebelum memimpin pertemuan dengan pemimpin ASEAN dan pemimpin Tiongkok, Korea, dan Jepang. Presiden juga bertemu dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris dan mengikuti pertemuan ASEAN-US serta ASEAN-Kanada. Malamnya, Presiden Jokowi menghadiri jamuan santap malam bersama para pemimpin negara dalam rangka KTT ASEAN.
Pertemuan bilateral dengan Bangladesh
Pada pertemuan dengan Presiden Bangladesh, Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya memperkuat kerja sama konkret antara Indonesia dan Bangladesh. Menurut Presiden Jokowi, Bangladesh adalah sahabat Indonesia dan persahabatan ini perlu diperkuat dengan kerja sama yang nyata dan bermanfaat bagi kedua negara.
Dalam bidang perdagangan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan Bangladesh telah mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 19,9 persen dalam lima tahun terakhir. Namun, Presiden menginginkan pertumbuhan ini terus dioptimalkan dengan mengatasi berbagai hambatan perdagangan yang ada. “Untuk itu, saya harap dukungan Yang Mulia untuk mendorong penyelesaian perundingan PTA (preferential trade agreement) guna memudahkan dan memperluas akses pasar,” ujarnya dengan tegas.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh. Salah satu upaya nyata adalah melalui konsorsium proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Indonesia juga berperan dalam sektor transportasi di Bangladesh. Pada KTT ASEAN ke-43 ini, Presiden Bangladesh hadir sebagai Ketua Asosiasi Rim Samudera Hindia (IORA). Hal ini disambut baik oleh Presiden Jokowi, yang menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pada tanggal 4 September 2023 lalu.
Pertemuan bilateral dengan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, serta ASEAN Plus Three
Pada KTT ASEAN-RRT, Presiden Jokowi menyatakan Tiongkok sebagai mitra strategis ASEAN selama 20 tahun. Meskipun Presiden Xi Jinping tidak hadir, PM Li Qiang mewakili. Presiden Jokowi berharap kerja sama ASEAN-RRT semakin konkret untuk menjaga stabilitas kawasan. Klaim Tiongkok terhadap Laut China Selatan menjadi isu penting; perundingan terkait tetap relevan mengingat klaim tersebut melibatkan sejumlah negara ASEAN.
Pertemuan bilateral ASEAN-China juga menghasilkan enam dokumen kerja sama. Salah satunya adalah ASEAN-China Joint Statement on Mutually Beneficial Cooperation on AOIP, fokus pada maritim, energi, infrastruktur, smart cities, e-commerce, dan UMKM. Dokumen lainnya adalah ASEAN-China Joint Statement on Deepening Agricultural Cooperation, mendukung pertanian sebagai mesin pertumbuhan. Ada juga empat dokumen lain, termasuk Action Plan on Green Agricultural Development dan Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive Code of Conduct in the South China Sea. Inisiatif bersama juga dilakukan di bidang teknologi dan inovasi.
Selanjutnya, dalam pertemuan ASEAN-Korsel, dibahas kerja sama di sektor ekonomi baru seperti fintech, digital economy, dan ekosistem start-up. Korea Selatan berkomitmen menyumbangkan $30 juta untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan $16 juta untuk implementasi AOIP. Mereka juga membahas isu Semenanjung Korea, terutama peluncuran rudal dan program nuklir yang melanggar hukum internasional.
Pada KTT ini, diadopsi satu dokumen bersama tentang kerja sama AOIP. Selain itu, dicatat kemajuan dalam pelaksanaan Rencana Aksi Joint Vision Statement RI-Korsel 2021-2025. Kerja sama konkret di sektor maritim, infrastruktur, digitalisasi, rantai pasok, ekonomi hijau, dan UMKM juga ditekankan.
Lalu, dalam pertemuan ASEAN-Jepang, pemimpin menekankan pentingnya stabilitas di Semenanjung Korea dan Laut China Selatan. Jepang berkomitmen $100 juta untuk AOIP melalui JAIF 3.0. Mereka juga meluncurkan Comprehensive Connectivity Initiative. Pemimpin setuju adakan KTT peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN-Jepang. Mereka juga bentuk Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-Japan dan mencatat kemajuan implementasi kerja sama melalui tiga dokumen terkait.
Lalu, Presiden Joko Widodo membuka pertemuan ASEAN Plus Three di KTT ASEAN ke-43. Hadir juga para pemimpin negara Asia Timur, termasuk dari China, Korea Selatan, dan Jepang. Jokowi menekankan pentingnya terus melakukan kerja sama, khususnya dalam sektor ekonomi hijau, dan menghargai dukungan untuk pengembangan baterai mobil listrik dan ASEAN Indo-Pacific Forum. Namun, dia juga mengingatkan bahwa perdamaian dan stabilitas kawasan harus dijaga dengan menghormati hukum internasional.
ASEAN- AS dan ASEAN-Kanada
Presiden menekankan peran AS sebagai mitra strategis dalam keberhasilan KTT ASEAN dan relevansi KTT Asia Timur. Wakil Presiden Kamala Harris mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023, menyoroti prioritas pada pertumbuhan ekonomi.
Kamala Harris menegaskan pentingnya hubungan jangka panjang antara AS dan Indonesia untuk kemakmuran dan keamanan di Indo-Pasifik. Dalam pertemuan, Presiden dan Wakil Presiden AS membahas rencana aksi konkret untuk membangun kemitraan strategis komprehensif. Presiden juga mendorong perluasan akses pasar melalui skema generalized system of preferences (GSP) dan kerja sama rantai pasok. Selain itu, dipertegas kesepakatan tentang critical minerals agreement (CMA) untuk kerja sama terkait bahan mineral penting dan realisasi dari kerja sama just energy transition partnership.
Lalu, dengan Kanada, tercapai dua kesepakatan kerja sama penting. Pertama, ASEAN dan Kanada resmi membentuk Kemitraan Strategis ASEAN-Kanada melalui pengesahan dokumen “Joint Leaders’ Statement on ASEAN-Canada Strategic Partnership”.
Kedua, diputuskan pula adopsi dokumen “ASEAN-Canada Joint Leaders’ Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crisis” yang menekankan kerja sama dalam memperkuat keamanan pangan dan nutrisi sebagai respons terhadap krisis.
PM Kanada Justin Trudeau juga menyampaikan kenaikan perdagangan antara ASEAN dan Kanada sebesar 29 persen, menunjukkan intensifikasi hubungan di antara keduanya. Para pemimpin berharap kerja sama ASEAN-Kanada dapat mengatasi berbagai tantangan terutama terkait pangan, energi, dan perubahan iklim.