China mengakhiri latihan militer di Laut China Timur
China mengakhiri latihan militer di Laut China Timur hari senin (14/08/2023). Latihan ini menyusul unjuk kekuatan baru-baru ini di mana militer China mengirim jet tempur dan kapal angkatan laut ke arah Taiwan dimana Beijing terus menekan Taipei dengan mengancam akan melakukan serangan. Menanggapi tekanan-tekanan tersebut, Taiwan telah meningkatkan pertahanan dan sistem persenjataannya. Pada bulan Juli, Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan militer senilai $345 juta untuk Taiwan yang mencakup sistem pertahanan udara. Liu Pengyu, juru bicara kedutaan besar China di Washington menyatakan bahwa Beijing menentang hubungan militer AS dengan Taiwan dan paket senjata yang terus berlanjut dapat menyebabkan ketegangan.
Meskipun China baru-baru ini telah menyetujui pakta nonagresi selama pertemuan puncak dengan anggota ASEAN, sikap militer Beijing baru-baru ini mengindikasikan bahwa China mungkin masih mengincar Taiwan. Meskipun ada kekhawatiran dari AS, invasi ke Taiwan tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat karena pemulihan ekonomi China yang melambat dan keengganan untuk mundur dari kemajuan yang telah dicapai dalam peran China sebagai mediator dalam Perang Rusia-Ukraina. Selain itu, Taiwan memproduksi 90% dari semikonduktor dunia, perang antara kedua negara akan menyebabkan penurunan drastis dalam produksi dengan implikasi bencana bagi ekonomi global.