Kementerian Pertahanan China mengumumkan bahwa China dan Uni Emirat Arab akan menyelenggarakan pelatihan angkatan udara bersama untuk pertama kalinya. Menurut rencana tahunan dan konsensus yang dicapai antara kedua belah pihak, pelatihan angkatan udara bersama ini akan dilaksanakan di wilayah otonomi Xinjiang Uighur pada bulan Agustus, seperti yang disampaikan dalam pernyataan singkat oleh kementerian.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa ini adalah kali pertama bagi China dan Uni Emirat Arab untuk melangsungkan latihan militer semacam ini, yang bertujuan untuk memperdalam pertukaran dan kerja sama pragmatis antara kedua militer dan meningkatkan pemahaman dan kepercayaan saling antara keduanya.
Dalam pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan China, diumumkan bahwa latihan militer ini dinamakan Falcon Shield-2023 dan melibatkan Angkatan Udara dari kedua negara.
“Pelatihan bersama ini merupakan yang pertama kali antara kedua Angkatan Udara, dengan tujuan untuk memperdalam hubungan dan kerja sama militer, serta meningkatkan pemahaman dan kepercayaan di antara kedua negara,” demikian diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan China.
Meskipun rincian mengenai jumlah personel yang dilibatkan dan jenis senjata yang akan digunakan dalam latihan tersebut tidak dijelaskan secara rinci oleh Kementerian Pertahanan China.
Latihan ini juga bertujuan untuk saling bertukar pengalaman di bidang militer, mengembangkan kemampuan dalam melawan terorisme dan pembajakan maritim, serta meningkatkan pelatihan dan kesiapan tempur.
Belakangan ini, China memperlihatkan upaya untuk memperluas pengaruhnya, terutama di kawasan Timur Tengah.