Piala Dunia menjadi acara yang melibatkan banyak negara, di tengah berbagai gejolak politik, kini aktor-aktor negara sedikit merubah kebijakannya agar sejalan dengan kompetisi sepak bola yang telah ditunggu masyarakat global. Qatar sebagai tuan rumah secara politik memiliki beberapa konflik dengan negara-negara lain, namun kini terlihat “melunak” demi kesuksesan perhelatan internasionalnya.
Salah satu kebijakan yang dilakukan adalah penerbangan langsung pertama kali dari Tel Aviv, Israel ke Doha, Qatar dilakukan demi mengantarkan penggemar sepak bola. Padahal, kedua negara tersebut tidak pernah memiliki hubungan diplomatik. Hal ini ditanggapi baik oleh salah seorang suporter dari Israel, “Ini bersejarah. Kami tidak mengharapkan ini dan saya tidak tahu apakah [akan] ada waktu lain untuk melakukan ini,” dilansir dari CNN.
Penerbangan langsung dari Israel ini awalnya tidak masuk ke dalam kesepakatan antara Qatar dan FIFA. Sebelumnya, kesepakatan bersifat politik antara Qatar dan FIFA sendiri adalah untuk memperbolehkan warga negara Israel untuk dapat mengunjungi Qatar. Selain warga Israel yang dapat menikmati kesempatan “bersejarah” ini, warga Palestina juga dapat terbang melalui Tel Aviv untuk pergi ke Doha.
Biasanya, warga Palestina dari wilayah pendudukan tidak dapat terbang dari bandara di wilayah Israel tanpa izin khusus yang sulit diperoleh dari otoritas Israel. Sebaliknya, mereka mengejar penerbangan internasional melalui Amman, Yordania, sebuah perjalanan yang bisa memakan waktu berjam-jam. Tetapi dengan tiket Piala Dunia, warga Palestina lebih mudah mendapatkan izin untuk bepergian dari Tel Aviv, setelah melewati pemeriksaan keamanan.
Selain itu, Qatar telah mengizinkan tim konsuler kecil sementara untuk Israel dibentuk di Doha selama turnamen untuk membantu warga Israel, sementara warga Palestina akan memiliki akses ke layanan konsuler di kedutaan Palestina di Doha.