Pemerintah Afghanistan telah menandatangani perjanjian sementara dengan Rusia untuk mengimpor produk minyak bumi dan gandum dengan harga miring. Kesepakatan itu mencakup pembelian tahunan yaitu satu juta ton bensin, satu juta ton solar, setengah juta ton gas untuk memasak, dan dua juta ton gandum, kata juru bicara Kementerian Perdagangan dan Industri Akhundzada Abdul Salam Jawad.
Dia mengatakan proses impor diperkirakan akan “segera dimulai” untuk Afghanistan, yang berada dalam krisis ekonomi setelah bantuan internasional untuk pembangunan yang diandalkan negara itu dipotong karena pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban tahun lalu.
Haji Nooruddin Azizi, pejabat menteri perdagangan dan industri Afghanistan, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa perjanjian tersebut akan berjalan untuk masa percobaan yang tidak ditentukan, setelah itu kedua belah pihak diharapkan untuk menandatangani kesepakatan jangka panjang jika mereka puas dengan pengaturan tersebut.
Dia menolak memberikan perincian tentang harga atau metode pembayaran, tetapi mengatakan Rusia telah menyetujui diskon ke pasar global untuk barang-barang yang akan dikirim ke Afghanistan melalui jalan darat dan kereta api.
Azizi mengatakan kementeriannya sedang bekerja untuk mendiversifikasi mitra dagangnya dan bahwa Rusia telah menawarkan diskon kepada pemerintah Taliban dibandingkan dengan harga komoditas global rata-rata.
Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov mengkonfirmasi perjanjian sementara tentang pengiriman bahan bakar dan biji-bijian ke Afghanistan. “Memang ada kesepakatan seperti itu. Sejauh yang saya mengerti, mereka adalah pendahuluan; sekarang, kedua belah pihak harus menandatangani [perjanjian] spesifik tentang volume dan jangkauan produk,” katanya kepada kantor berita negara Rusia, TASS pada akhir September.
Hubungan antara Rusia dan Taliban sendiri dapat dikatakan cukup baik, walaupun Rusia tidak secara resmi mengakui pemerintah Taliban. Namun, Kremlin pernah menjadi “rumah sementara” bagi para anggota Taliban yang kabur ketika AS datang ke Afghanistan. “Kontrak itu disepakati bulan lalu ketika menteri perindustrian dan perdagangan mengunjungi Rusia,” kata Jawad tentang kesepakatan yang dilaporkan.
Aktifitas jual beli ini dapat membantu meringankan isolasi ekonomi Rusia dan Afghanistan yang secara efektif memutusnya dari sistem perbankan global di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk.