Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui penjualan sistem pencegat rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Uni Emirat Arab (UEA) dan pencegat rudal Patriot ke Arab Saudi. UEA dan Arab Saudi sepakat untuk membeli rudal tersebut dengan harga US$5,3 miliar (Rp78,9 triliun). Penjualan ini disepakati hanya beberapa minggu setelah perjalanan Presiden Joe Biden ke Timur Tengah.
Lebih rinci, Kementerian Luar Negeri AS menyetujui penjualan 300 MIM-104E Guidance Enhanced Missile-Tactical Ballistic Missiles (GEM-T) untuk sistem pertahanan rudal Patriot serta peralatan pendukung, suku cadang, dan dukungan teknis Kerajaan Arab Saudi. Kontraktor utama pemasok sistem pencegat rual dan peralatan patriot ini dikatakan oleh Washington adalah Raytheon Technologies RTX.N.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri AS juga telah memberikan lampu hijau terkait potensi penjualan 96 pencegat sistem pertahanan rudal THAAD dan peralatan pendukung ke Uni Emirat Arab bersama dengan suku cadang dan dukungan teknis lainnya, dilansir dari CNN. Dikutip Reuters, Pentagon mengatakan Lockheed Martin LMT.N menjadi kontraktor utama untuk memasok sistem pencegat dan peralatan THAAD ke UEA,
Sebelumnya, AS berupaya menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi akibat keterlibatan negara kerajaan itu dalam perang sipil di Yaman, namun sejak Biden menjabat sebagai Presiden AS, Washington sedikit merubah kebijakannya dimana AS berupaya tidak menjual senjata ofensif ke Arab Saudi.
Namun, keamanan geopolitik di Timur Tengah akibat perjanjian JCPOA Iran yang tak kunjung usai membuat kebijakan penjualan senjata itu tengah dipertimbangkan ulang oleh AS, terlebih kondisi ekonomi Negeri Paman Sam yang tertekan gegara tingkat inflasi yang tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.
Di sisi lain, Arab Saudi juga menghadapi ancaman roket baru-baru ini dari pemberontak Houthi Yaman yang telah dipasok dengan peralatan dan teknologi Iran. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri juga menyatakan kekhawatiran terhadap Arab Saudi. “Rudal-rudal ini digunakan untuk mempertahankan perbatasan Kerajaan Arab Saudi terhadap sistem udara tak berawak lintas-perbatasan Houthi yang gigih dan serangan rudal balistik di situs sipil dan infrastruktur penting di Arab Saudi,”
Lebih lanjut, Kemlu AS juga mengatakan bahwa Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan UEA. kemampuan untuk memenuhi ancaman rudal balistik saat ini dan masa depan di kawasan itu, dan mengurangi ketergantungan pada pasukan AS.