Setelah Covid-19, Virus Cacar Monyet Masuk Ke Singapura Dan Dua Tewas Akibat Marburg di Ghana
Kementerian Kesehatan Singapura mengonfirmasi satu lagi kasus lokal infeksi cacar monyet atau monkeypox di Singapura pada 14 Juli 2022. Pasien tersebut adalah seorang warga negara Singapura laki-laki berusia 41 tahun yang saat ini dirawat di National Center for Infectious Diseases (NCID) dan kondisinya stabil.
Kasus ini menjadikan kasus keenam di Singapura. Saat ini, pelacakan kontak sedang berlangsung. “Penularan terjadi ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan virus melalui hewan atau orang yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi,” kata Departemen Kesehatan dan sampai saat ini dikabarkan bahwa tidak ada vaksin spesifik yang terbukti untuk menyembuhkan penyakit ini. Sebanyak 9.200 kasus cacar monyet telah dilaporkan di 63 negara, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai pertengahan Juli ini. WHO akan mengadakan pertemuan kedua komite ahli monkeypox pada 21 Juli untuk memutuskan apakah wabah tersebut merupakan darurat kesehatan global.
Di Ghana, WHO mengonfirmasi pada 17 Juli 2022 bahwa muncul dua kasus pertama penyakit virus Marburg yang sangat menular dan kemudian meninggal dunia. Para pasien telah menunjukkan gejala termasuk diare, demam, mual, dan muntah, kata WHO, menambahkan bahwa lebih dari 90 kontak sedang dipantau. Marburg adalah virus yang sangat menular dalam keluarga yang sama dengan penyakit virus Ebola yang lebih dikenal dan memiliki rasio kematian hingga 88% dan penyakit dimulai secara tiba-tiba, dengan demam tinggi, sakit kepala parah, dan malaise[1] menurut WHO.
Virus ini ditularkan ke manusia dari kelelawar buah dan kemudian dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi atau permukaan dan bahan yang terkontaminasi dengan cairan ini, jelas WHO. Badan kesehatan global mengatakan langkah-langkah penahanan sedang dilakukan dan lebih banyak sumber daya akan dikerahkan sebagai tanggapan terhadap wabah di Ghana. WHO juga memperingatkan bahwa “tanpa tindakan segera dan tegas, Marburg dapat dengan mudah lepas kendali.”
Sama seperti cacar monyet, tidak ada vaksin atau perawatan antivirus yang dapat menyembuhkan virus Marburg. Namun, peluang pasien untuk bertahan hidup dapat ditingkatkan dengan perawatan termasuk rehidrasi oral atau intravena dan pengobatan gejala tertentu, kata WHO. Wabah Ghana merupakan persebaran kedua. Pada tahun lalu virus ini menyebar di Afrika barat dengan pasien terindikasi positif juga meninggal dunia. Menurut WHO, negara-negara yang berisiko lebih tinggi dari kebangkitan virus telah dihubungi “dan mereka waspada.”
[1] Malaise adalah perasaan umum ketidaknyamanan, penyakit, atau kurangnya kesejahteraan.