Australia Dituduh “Membohongi Prancis” Mengenai Kesepakatan Atas Kapal Selam
Emmanuel Macron, Presiden Prancis mengatakan bawa Perdana Menteri Australia membohonginya terkait batalnya kesepakatan kapal selam antara dua negara tersebut pada September lalu. Macron dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison bertemu di Roma pada pertemuan G20 untuk pertama kalinya setelah Australia bergabung dengan aliansi AUKUS. Menurut pihak Prancis, tindakan Australia “perilaku yang tidak dapat diterima antara sekutu”.
Pada pertemuan G20, Macron mengatakan pada sekelompok reporter dari Australia bahwa “Saya menghargai sekali negara anda. Saya menghargai sekali pertemanan dengan masyarakat anda. Saya hanya ingin mengatakan bahwa jika kita menghargai sesuatu, kita harus melakukan sesuatu yang benar dan berperilaku sejalan dan konsisten dengan nilai yang kita bawa” dan menambahkan bagaimana tanggapan bahwa Morrison telah membohonginya, Macron memperjelas jawabannya dengan mengatakan bahwa “Saya tidak memikirkannya, saya tahu.”
Walaupun begitu, Morrison menanggapi tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa dia tidak berbohong dan dia telah menjelaskan sebelumnya pada Macron bahwa kapal selam konvensional dari Prancis bukan sesuatu yang Australia butuhkan saat ini. Sehingga Australia beraliansi dengan AUKUS dan merencanakan program pembangunan kapal selam bertenaga nuklir. Walaupun pembatalan perjanjian ini terkesan sangat tiba-tiba, namun seorang diplomat Prancis mengatakan bahwa Macron telah menerima surat dari Morrison mengenai pembatalan kesepakatan tersebut.
Pada 25 Juni lalu, Prancis sendiri telah mengangkat pentingnya isu Indo-Pasifik kepada Sekertaris Negara Amerika Serikat (AS), Antony Blinken dan menjelaskan pentingnya kerja sama program kapal selam di antara Prancis dan Australia. Namun, hanya satu bulan berselang setelah pernyataan tersebut, Australia bersama AS dan Inggris mengumumkan aliansi AUKUS-nya dan membatalkan kerja sama dengan Prancis. Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan bahwa tindakan tersebut adalah “tusukan dari belakang”.
Selain Australia yang memberikan argumen bahwa pihaknya telah memberi tahu Prancis terlebih dahulu mengenai AUKUS, Joe Biden mengakui bahwa perlakuan AS terhadap Prancis “ceroboh” dalam menangani peluncuran pakta keamanan AUKUS membuat marah Paris. AS juga telah berusaha untuk meredam kemarahan Prancis dengan telah berbicara dengan pihak Prancis ketika ditanya oleh reporter pada pertemuan G20 di Roma.