Prajurit Wanita Angkatan Pertama Di Arab Saudi Lulus Pendidikan Militer
Rekrutmen wanita pertama Arab Saudi lulus dari Pusat Pelatihan Kader Wanita Angkatan Bersenjata minggu ini, hal ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah Arab Saudi dimana wanita diberikan kesempatan untuk menjadi anggota militer. Para prajurit wanita tersebut dilantik pada hari Rabu, 1 September 2021 setelah menyelesaikan pelatihan militer selama 14 minggu dimana pendaftarannya sendiri dibuka pada Bulan Februari 2021.
Syarat dari pendaftaran untuk prajurit wanita hampir seluruhnya sama dengan pendaftaran prajurit pria seperti bersihnya catatan kriminal, tetapi ada perbedaan untuk umur pendaftaran yaitu untuk wanita diperbolehkan mendaftar pada rentang umur 21 hingga 40 tahun yang berbeda dengan syarat pendaftaran prajurit pria yang dapat mendaftar sejak berumur 17 tahun. Untuk pangkat militer dari prajurit hingga sersan sekarang tersedia untuk wanita di Angkatan Darat Arab Saudi, Pertahanan Udara Kerajaan Saudi, Angkatan Laut Kerajaan Saudi, Angkatan Rudal Strategis Kerajaan Saudi, dan Layanan Medis Angkatan Bersenjata.
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Angkatan Bersenjata, Mayor Jenderal Adel Al Balawi, mengatakan bahwa pusat pendidikan militer wanita bertujuan untuk memberikan fasilitas pelatihan terbaik bagi staf wanita Kementerian Pertahanan, terutama di daerah-daerah yang paling membutuhkan. “Pusat ini memiliki misi penting, yaitu menyediakan program pelatihan dan kurikulum terkemuka dan lingkungan pendidikan yang ideal sesuai dengan standar kualitas internasional yang memenuhi kebutuhan kader angkatan bersenjata perempuan. Pusat ini bertujuan untuk membantu mewujudkan tujuan kementerian di masa depan,” tuturnya.
Sebelumnya, Arab Saudi dikenal sebagai negara yang membatasi aktifitas wanita, namun sejak tahun 2018, wanita akhirnya diizinkan untuk menyetir kendaraan, hingga akhirnya pada 2021 diizinkan untuk bergabung dengan angkatan bersenjata. Perubahan ini sendiri merupakan bagian dari Visi Kerajaan Arab Saudi 2030 yang berupaya mereformasi hampir setiap aspek kehidupan dan pemerintahan. Salah satu aspeknya adalah pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di segala bidang.