Respon Pentagon atas Laporan IAEA terkait Aktivitas Pengoperasian Kembali Nuklir Korea Utara
Pada laporan yang disampaikan oleh Rafael Marino Grossi Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) kepada Dewan Gubernur IAEA Senin (1/03) kemarin, menyebutkan bahwa Korea Utara telah menunjukkan tanda-tanda mengoperasikan kembali pembangkit listrik tenaga panas yang digunakan untuk menyediakan panas ke fasilitas pemrosesan ulang bahan bakar nuklir, merujuk pada aktivitas di fasilitas nuklir Yongbyong dan Kangson Korea Utara. Hal ini merupakan sebuah indikasi bahwa Pyongyang mencoba memanen plutonium untuk senjata nuklir. Korea Utara telah menggunakan laboratorium radiokimia di Yongbyon untuk memproses kembali plutonium dari reaktor di sana untuk dijadikan bom nuklir. Grossi menyebut kelanjutan aktivitas nuklir Korea Utara sebagai pelanggaran yang jelas terhadap sanksi PBB dan “sangat disesalkan”.
Merujuk laporan IAEA yang menunjukkan kemungkinan pemrosesan ulang bahan bakar nuklir untuk bom oleh Korea Utara, Pentagon menyatakan keprihatinannya dan mengatakan kegiatan semacam itu dapat meningkatkan ketegangan dengan Pyongyang. Laksamana Muda Michael Studeman, kepala intelijen untuk komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (AS), mengatakan aktivitas Korea Utara yang disorot minggu ini oleh IAEA dapat dimaksudkan untuk mendapatkan perhatian Pemerintahan Biden dan akan menggunakan pengembangan ulang fasilitas nuklir ini sebagai semacam alat tawar-menawar untuk mendapatkan keringanan sanksi, mengingat Pemerintah AS saat ini sedang meninjau kebijakan AS-Korea Utara. “Kami mengawasi isu ini. dan sangat mengkhawatirkan ke mana arah Korea Utara terkait isu ini” tambah Studeman.
Pemerintahan Presiden Joe Biden yang mulai menjabat pada Januari, sedang melakukan peninjauan penuh atas kebijakan Korea Utara menyusul kebijakan mantan Presiden Donald Trump sebelumnya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang gagal membujuk Pyongyang untuk menyerahkan senjata nuklirnya. Sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Negara Biden Antony Blinken menyatakan bahwa pendekatan ke Korea Utara dapat melibatkan lebih banyak sanksi ataupun insentif diplomatik yang belum dapat ditentukan.
Sumber Referensi:
David Brunnstrom. (2021, 3 Maret). “Pentagon concerned by U.N. report indicating possible North Korea nuclear reprocessing”. Reuter.com. https://www.reuters.com/article/us-northkorea-usa-nuclear/pentagon-concerned-by-u-n-report-indicating-possible-north-korea-nuclear-reprocessing-idUSKCN2AU2RZ
Song Sang Ho. (2021, 2 Maret). “ IAEA chief: N.K. shows signs of operating steam plant plutonium reprocessing facility”. Yonhap News.com. https://en.yna.co.kr/view/AEN20210302001000325?section=news