Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan sepakat untuk mengadakan latihan gabungan trilateral baru pada musim panas ini. Pernyataan ini dikeluarkan setelah pertemuan menteri pertahanan ketiga sekutu tersebut dilakukan pada Minggu (2/6/2024).
Sekretaris Pertahanan AS, Llyod Austin, Perdana Menteri Jepang Minoru Kihara, dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-siik bertemu di SIngapura dalam ditengah pertemuan Dialog Pertahanan Shangri-La. Ketiga negara berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama keamanan trilateral untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, Indo-Pasifik, dan sekitarnya.
Tidak hanya itu, ketiga negara ini juga membentuk Kerangka Kerja sama Keamanan Trilateral tahun ini sebagai upaya untuk meninstitusionalisasi kerja sama keamanan mereka. Ketiga negara ini juga turut mengkritik tindakan Korea Utara yang baru-baru ini kembali meluncurkan misil balistik dan satelit militer mata-mata menggunakan teknologi rudal balistik sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB).
Kerja sama ketiga negara ini semakin meningkat sebagai bagian komitmen AS jika presiden Trump kembali terpilih di bulan November nanti. Terdapat juga kekhawatiran mengenai perubahan politik antara Seoul dan Tokyo yang dapat mengakibatkan konflik terhadap perjanjian kerja sama yang sudah disepakati sebelumnya.
Ahli politik dari Universitas Tokyo, Sebastian Maslow, menilai bahwa politik domestik menjadi faktor paling penting dari dinamika hubungan trilateral ketiga negara ini. Ketiga negara ini mencoba untuk fokus dalam membuat aliansi kerja sama yang kuat dan mampu menghadapi berbagai perubahan politik di AS. Pejabat resmi AS menyatakian bahwa kerangka kerja sama ini juga termasuk di dalamnya konsultasi kebijakan pada tingkat senior, berbagi informasi, kerja sama trilateral, dan kerja sama pertukaran lainnya, di mana mereka menyatakan akan menjadi tuan rumah berbagai pertemuan tingkat tinggi yang akan dilaksanakan.
Selain itu, pejabat dari Jepang juga mengonfirmasi bahwa latihan yang dilakukan akan mencakup berbagai sektor seperti daratan, laut, udara dan siber, namun keputusan lebih lanjut belum disepakati.
Di masa lalu, baik Jepang dan Korea Selatan sama-sama berisiko dalam hubungan luar negerinya terhadap China, di mana sedikit keretakan pun dapat dapat merusak hubungan dagang dengan China.