Ancaman Tersembunyi Balon Mata-mata China terhadap Amerika Serikat
Balon pengintai China yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara AS pada tanggal 4 Februari 2023 melintasi dua pangkalan rudal balistik antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM) dan satu pangkalan pesawat pengebom, diduga mengumpulkan informasi tentang fasilitas nuklir AS. Beberapa pakar menyatakan bahwa Amerika Serikat mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah pengiriman data kembali ke China, yang berarti bahwa pelanggaran wilayah udara dan kedaulatan AS “bukan pelanggaran besar” terhadap keamanan AS. Namun yang lain, termasuk Senator Steve Daines dan John Tester serta Perwakilan Matt Rosendale, percaya bahwa serangan balon udara China merupakan masalah serius dan perlu dicegah di masa depan.
Informasi apa yang dapat dikumpulkan oleh China dengan balon yang tidak dapat diperoleh melalui pengawasan satelit masih belum jelas, tetapi pertanyaan penting lainnya perlu dijawab. Apa tujuan China di ranah strategis? Apa artinya hal ini bagi modernisasi dan perluasan persenjataan nuklir China?
Pengumpulan informasi cuaca tentang medan rudal Minuteman III AS akan memberi tahu Partai Komunis China (PKC) tentang bagaimana hulu ledak mereka dapat digunakan untuk menghancurkan rudal AS, sebuah poin yang dibuat oleh penilaian yang sangat rinci pada tahun 1984.
Sebuah studi tambahan sebelas tahun yang lalu menemukan bahwa China membangun peluncur kereta api bergerak berbasis terowongan untuk ICBM berbasis darat mereka. Jangkauan ICBM DF-31 diperkirakan mencapai 7.000-11.000 kilometer, yang berarti rudal ini dapat menyerang wilayah di mana saja di Amerika Serikat, termasuk Pangkalan Udara Malmstrom, F.E. Warren, dan Minot. Terdapat 400 rudal ICBM ditempatkan pada tiga pangkalan rudal Amerika Serikat ini, dan pengembangan nuklir China memungkinkan Beijing untuk membuat seluruh kekuatan ICBM AS berada dalam risiko.
Terutama dengan pembangunan 360 peluncur atau silo ICBM tambahan oleh China di China barat, membuat tujuan Partai Komunis China menjadi lebih jelas. Silo-silo ini dapat berisi ICBM DF-41 yang masing-masing dapat membawa hingga sepuluh hulu ledak, dengan jangkauan 12.000 kilometer. Meskipun ada keraguan yang menentang, kemampuan produksi bahan fisil yang diperluas oleh China sekarang dikonfirmasi oleh penilaian intelijen AS. China dapat membuat hulu ledak nuklir seperti sosis, membangun setidaknya 1.500 hulu ledak pada tahun 2030-2035, demikian menurut laporan intelijen A. baru-baru ini. Pembangunan yang “menakjubkan” ini, seperti yang dijelaskan oleh mantan komandan Komando Strategis A.S., Laksamana Charles Richard, secara dramatis mengubah lingkungan keamanan tempat Amerika Serikat beroperasi.
Pada tanggal 7 Februari, Komando Strategis AS melaporkan kepada Kongres AS, seperti yang diwajibkan oleh hukum, bahwa China sekarang memiliki lebih banyak peluncur ICBM daripada Amerika Serikat. Hal ini seharusnya menjadi perhatian AS, terutama mengingat meningkatnya ketegangan AS-China atas Taiwan dan pengakuan Beijing bahwa kebijakan “no fitst use” tidak berlaku untuk pulau itu. Tidak perlu jauh-jauh untuk melihat pernyataan dari media pemerintah China yang mengancam akan menggunakan senjata nuklir terhadap Jepang, dan “sekali lagi menuntut penyerahan tanpa syarat” seperti yang terjadi pada Perang Dunia II, jika Tokyo memutuskan untuk membela Taiwan.
Dengan tidak adanya penggunaan pertama, penilaian AS terhadap strategi nuklir China mulai memasukkan gagasan bahwa hingga 360 rudal DF-31 atau DF-41 dalam 360 silo tersebut dapat dengan mudah melepaskan ribuan hulu ledak dalam potensi serangan pertama terhadap Amerika Serikat. Serangan semacam itu, dalam pikiran China, dapat memastikan Amerika Serikat mundur dalam kasus agresi China terhadap Taiwan.
Balon udara China yang memasuki wilayah udara AS tanpa terdeteksi. Jika tidak ada seorangpun peduli dengan ribuan hulu ledak China yang membahayakan kemampuan militer AS dan kota-kota besar Amerika, orang mungkin akan merenungkan kesaksian Mike Pillsbury di hadapan Komisi Peninjauan Keamanan AS-China yang memperingatkan bahwa China dapat menggunakan electromagnetic pulse weapons (EMP) terhadap jaringan listrik Amerika Serikat yang dapat menimbulkan bencana besar. Dan apa metode yang sangat efisien dan dapat secara diam-diam untuk membawa senjata EMP ke jantung Amerika? Seperti yang telah dijelaskan oleh pakar EMP Dr. Peter Pry, sarana utama untuk mengirimkan senjata semacam itu adalah balon.