Setidaknya 8.000 orang tewas di wilayah Turki dan Suriah setelah salah satu gempa bumi terkuat yang melanda Turki dalam 100 tahun terakhir. Gempa berkekuatan 7,8S R itu terjadi tepat setelah pukul 04:00 Senin pagi waktu setempat, 23 kilometer timur Nurdagi, provinsi Gaziantep, pada kedalaman 24,1 kilometer, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Nurdagi terletak di sepanjang perbatasan Turki-Suriah, dan gempa dirasakan di beberapa negara di wilayah tersebut, termasuk Suriah dan Lebanon.
Gempa susulan yang kuat telah dirasakan di Turki selatan dan tengah. Sekitar 11 menit setelah gempa utama melanda, gempa susulan terkuat berkekuatan 6,7 melanda sekitar 32 kilometer (20 mil) barat laut pusat gempa utama. Selain itu, gempa susulan hebat lainnya dengan kekuatan 5,6 kemudian terjadi 19 menit setelah gempa utama.
Wartawan Eyad Kourdi, yang tinggal di kota Gaziantep, mengatakan kepada CNN bahwa ada delapan gempa susulan yang “sangat kuat” dalam waktu kurang dari satu menit setelah gempa berkekuatan 7,8SR, menyebabkan barang-barang di rumahnya jatuh ke tanah. Banyak tetangganya telah meninggalkan rumah mereka setelah gempa, tambahnya. Setidaknya 76 orang tewas dan lebih dari 440 terluka di Turki beberapa waktu setelah gempa tersebut terjadi. Di negara tetangga Suriah, setidaknya 42 orang tewas dan sekitar 200 lainnya terluka, lapor kantor berita pemerintah Suriah SANA, mengutip seorang pejabat Kementerian Kesehatan.
Gempa hari Senin diyakini sebagai yang terkuat yang melanda Turki sejak 1939, ketika gempa dengan kekuatan yang sama menewaskan 30.000 orang, menurut USGS. Karl Lang, seorang asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer Universitas Teknologi Georgia, mengatakan bahwa daerah yang dilanda gempa pada hari Senin rentan terhadap aktivitas seismik. “Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa bumi yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya,” kata Lang.
Tim pencarian dan penyelamatan telah dikirim ke selatan negara itu, kata menteri dalam negeri Turki, Suleyman Soylu. AFAD, badan bencana, mengatakan telah meminta bantuan internasional melalui Pusat Koordinasi Tanggap Darurat (ERCC), program kemanusiaan Uni Eropa. “80 petugas Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD). 27 kota terakreditasi dan LSM, 968 relawan Search and Rescue, 4 anjing K9, 2 truk dan bahan bantuan telah dikirim ke daerah yang terkena gempa,” tulis Yerlikaya di Twitter. Hampir 1.000 sukarelawan pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan dari kota terbesar Turki, Istanbul, menurut CNN.
Per 8 Februari 2023, kesempatan untuk menemukan korban selamat semakin menyempit karena jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat itu kini mendekati 8.000 orang jiwa. Tim penyelamat yang banyak dikirimkan oleh negara-negara lain tengah berpacu dengan waktu dan elemen untuk menarik korban selamat keluar dari bawah puing-puing di kedua sisi perbatasan. Tercatat lebih dari 5.700 bangunan di Turki telah runtuh.