Jerman telah menolak desakan terbaru Pemerintah Polandia untuk reparasi besar-besaran akibat Perang Dunia II, dengan mengatakan sebagai tanggapan atas catatan diplomatik bahwa masalah tersebut telah ditutup, kata kementerian luar negeri Jerman di Warsawa pada awal Januari 2023.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Jerman mengatakan bahwa Berlin telah menanggapi surat yang dikirim oleh Polandia tentang masalah itu pada bulan Oktober tahun 2022 tetapi tidak mengomentari isi korespondensi diplomatik. Polandia memperkirakan kerugian PD II yang disebabkan oleh Jerman sebesar $1,4 triliun dan telah menuntut ganti rugi, tetapi Berlin telah berulang kali mengatakan semua klaim keuangan terkait perang telah diselesaikan.
“Jawaban ini, singkatnya, menunjukkan sikap yang benar-benar tidak menghormati Polandia,” kata Arkadiusz Mularczyk, wakil menteri luar negeri Polandia, dalam sebuah wawancara dengan Badan Pers Polandia. Lebih lanjut, Mularczyk menjelaskan “Jerman tidak mengejar kebijakan bersahabat terhadap Polandia, mereka ingin membangun lingkungan pengaruh mereka di sini dan memperlakukan Polandia sebagai negara bawahan.” dilansir dari CNN.
Ketika ditanya tentang dialog lebih lanjut dengan Jerman mengenai kompensasi akibat PD II, Mularczyk mengatakan akan berlanjut “melalui organisasi internasional.” Polandia sendiri menuntut Jerman karena kerugian yang cukup besar, sekitar enam juta orang Polandia, termasuk tiga juta orang Yahudi Polandia, terbunuh selama perang dan Warsawa diratakan dengan tanah setelah pemberontakan tahun 1944 yang menewaskan sekitar 200.000 warga sipil.
Pada tahun 1953, penguasa komunis Polandia saat itu melepaskan semua klaim atas pampasan perang di bawah tekanan dari Uni Soviet yang ingin membebaskan Jerman Timur, dari tanggung jawab apa pun. Partai Hukum dan Keadilan (PiS) nasionalis Polandia yang berkuasa mengatakan bahwa perjanjian itu tidak sah karena Polandia tidak dapat merundingkan kompensasi yang adil. Akibatnya, seruan tuntutan untuk kompensasi kembali muncul pada tahun 2015 dan telah menjadikan promosi korban masa perang Polandia sebagai bagian utama dari daya tariknya terhadap nasionalisme. Sikap agresif terhadap Jerman, sering digunakan oleh PiS untuk memobilisasi konstituennya, telah membuat hubungan tegang dengan Berlin, menurut CNN.
Dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Polandia, Zbigniew Rau, Oktober 2022 lalu, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengatakan rasa sakit yang disebabkan oleh Jerman selama PD II “diwariskan dari generasi ke generasi” di Polandia tetapi masalah reparasi akibat PD II selalu ditutupi.