Kelompok Kapal Induk Liaoning Dekati Perairan Guam, ini kali pertama
Menutup akhir tahun ini, rupanya Cina ingin ‘bermain mata’ dengan kekuatan Armada Amerika Serikat, persisnya kelompok kapal induk (aircraft carrier group) Liaoning dari Angkatan Laut Cina, baru-baru ini terlihat untuk pertama kalinya berlayar di dekat Kepualauan Guam, yang selama ini dikenal sebagai simpul utama militer AS di kawasan Pasifik Barat.
Meski pelayaran di perairan internasional tersebut bertajuk latihan, namun, analisa internal di Beijing mengemuka, bahwa apa yang terjadi pada pada hari Kamis, 29 Desember 2022, yang menunjukkan bahwa kapal induk Cina siap untuk merespon setiap potensi serangan AS yang diluncurkan dari sana (Guam), termasuk upaya campur tangan militer AS atas masalah Taiwan.
Satu hari sebelumnya, pada hari Rabu, Kepala Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang memperbarui (update_ pergerakan kelompok kapal induk Liaoning dalam siaran pers, yang dikatakan bahwa Pasukan Bela Diri Maritim Jepang melihat kapal induk Liaoning, kapal perusak Type 055 Wuxi, kapal perusak Type 052D Chengdu, Frigat Zaozhuang Type 054A dan kapal tanker/logistik Type 901 Hulunhu, melanjutkan pelayaran mereka di Pasifik Barat ke arah Guam, sejak sebelumnya Liaoning Aircraft Carrier Group melintasi perairan Jepang pada 16 Desember 2022.
Menurut siaran pers Kementerian Pertahanan Jepang, selama berlayar di Laut Jepang, Liaoning telah menggelar sekitar 260 operasi lepas landas dan mendarat atas jet tempur serta helikopter. Frekuensi tersebut dicatat mulai 17 sampai 20 Desember 2022.
Dikutip dari Globaltimes.cn, disebutkan mulai 23 Desember, Liaoning Aircraft Carrier Group mulai bergerak untuk mendekati Guam, untuk pertama kalinya.
Sumber Kementerian Pertahanan Jepang mengungkapkan, bahwa kemungkinan besar apa yang dilakukan kelompok kapal induk Liaoning merupakan gerakan berskala besar yang mengicar respon dari militer AS.
Seperti diketahui, Guam adalah basis utama bagi angkatan udara dan angkatan laut AS. Guam menjadi tuan rumah bagi pembom strategis dan kapal selam bertenaga nuklir. Bagi Beijing, Guam dianggap sebagai simpul penting dalam rantai kekuatan AS di Pasifik Barat, yang dipersiapkan untuk melakukan operasi militer terhadap kepentingan Cina.
Pakar militer Cina Song Zhongping mengatakan kepada GlobalTimes, AS bersama Jepang dan Australia sedang membangun sekelompok pangkalan militer di Guam dengan menargetkan Cina. “Guam menjadi pangkalan operasi inti yang menggelar semua jenis layanan militer,” ujar Zhongping.
Latihan kelompok kapal induk Liaoning di Pasifik Barat jelas memiliki latar belakang taktis, karena menunjukkan kemampuannya yang ditingkatkan dalam merebut superioritas udara dan kendali laut yang jauh dari tanah air.Song Zhongping menegaskan, bahwa Cina tidak akan pernah menyerang pangkalan militer AS di Guam, selama militer AS tidak menyerang Cina atau ikut campur dalam masalah Taiwan, “Tetapi memiliki kemampuan pengerahan militer jarak jauh seperti yang diperlihatkan saat ini, merupakan pencegahan terhadap potensi provokasi AS,” kata Zhongping.
Selain kapal Liaoning, aset militer Cina yang punya daya tempur menjangkau Guam adalah rudal balistik jarak menengah DF-26 dan pembom strategis Xian H-6K dengan rudal standoff yang diluncurkan dari udara, dapat mencapai Guam.