Uni Eropa menyetujui kebijakan untuk melarang impor emas Rusia, termasuk perhiasan dan pembekuan aset Sberbank yang merupakan bank terbesar di Rusia. 27 negara anggota mencapai kesepakatan dengan suara bulat pada Rabu, 20 Juli 2022 sore, lima hari setelah Komisi Eropa mengusulkan tindakan tersebut.
Rusia diketahui sebagai pengekspor emas terbesar keempat di dunia. Logam mulia mewakili ekspor utama negara itu setelah energi dan bernilai lebih dari €18,5 miliar ($18,9 miliar) pada tahun 2020, dilansir dari Euronews.
Hal ini menjadi aksi lanjutan dari sanksi-sanksi Barat terhadap Rusia yang menginvasi Ukraina dan mencoba membuat Rusia tidak berdaya secara ekonomi sehingga dapat membatasi dana untuk memperpanjang aksi Kremlin di Ukraina. Selain UE, negara lain seperti AS, Inggris, dan Jepang juga telah memberlakukan embargo emas Rusia.
Menurut Observatorium Kompleksitas Ekonomi yang mengumpulkan data perdagangan internasional, sebagian besar emas Rusia pergi ke Inggris Raya, dengan sisa ekspor emas senilai €2 miliar dikirim ke Swiss, Kazakhstan, Turki, dan India. Larangan tersebut dipandang sebagai pukulan langsung terhadap elit Rusia karena oligarki telah menggunakan emas batangan sebagai tempat yang aman untuk melunakkan dampak sanksi Barat.
Menurut Republik Ceko yang saat ini menjabat sebagai presiden bergilir Dewan UE, sanksi baru juga akan membekukan aset Sberbank, bank terbesar Rusia. Sanksi ini merupakan sanksi lanjutan dari dikeluarkannya Sberbank dari SWIFT, sistem pembayaran elektronik global.
Sanksi ini akan melarang semua transaksi antara bank Sberbank dan bank lain di negara-negara UE, dengan pengecualian operasi keuangan untuk perdagangan makanan dan pupuk agar tidak membahayakan ketahanan pangan, menurut seorang pejabat UE kepada Reuters.
Sama seperti diskusi-diskusi Barat sebelumnya dalam usaha mereka menjatuhkan berbagai sanksi untuk Rusia, beberapa nama kembali masuk ke daftar hitam yang dituduh merusak integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina.