Militan Taliban Pakistan atau dikenal dengan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) di Pakistan menyatakan akhir dari gencatan senjatanya. Tindakan ini terjadi setelah TTP menuduh pemerintah Pakistan melanggar perjanjian pembebasan tahanan dan pembentukan komite negosiasi. Gencatan senjata ini dijadwalkan berakhir pada tanggal 9 Desember 2021, namun dapat diperpanjang jika kedua belah pihak setuju. Konflik antara pemerintah dan TTP sendiri telah memakan korban mencapai ribuan nyawa.
Gencatan senjata ini dimulai dari sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh TTP. Mereka memberikan rincian kesepakatan yang telah dicapai dengan pemerintah Pakistan. Kesepakatan ini berada di bawah naungan “Imarah Islam Afghanistan” (IEA) pada 25 Oktober 2021. Kedua belah pihak menurut kesepakatan telah menerima bahwa IEA akan berperan sebagai mediator dan bahwa kedua belah pihak akan membentuk komite beranggotakan lima orang yang di bawah pengawasan mediator akan membahas tindakan selanjutnya dan tuntutan masing-masing pihak.
Dari perundingan tersebut, kedua belah pihak juga telah setuju untuk mematuhi gencatan senjata selama sebulan dari 1 November hingga 30 November 2021 dan bahwa pemerintah akan membebaskan 102 “mujahidin yang dipenjara” dan menyerahkan mereka kepada TTP. Banyak diskusi informal telah terjadi antara kedua belah pihak sebelum dan selama gencatan senjata dan langkah-langkah membangun kepercayaan tertentu telah disepakati untuk meyakinkan satu sama lain dilansir dari situs berita Dawn.
Keterlibatan Taliban Afghanistan
Selama gencatan senjata, Taliban Afghanistan turut membantu mediasi diantara kedua pihak. Taliban Afghanistan memainkan peran mediator utama antara Pakistan dan konglomerat militan terlarang yang terdiri dari beberapa faksi. Dalam mediasi di antara keduanya, Taliban Afghanistan telah menawarkan pilihan kepada pemerintah Pakistan. Namun, pihak pemerintah dinilai lebih suka TTP dilibatkan melalui negosiasi dan dibujuk untuk berdamai.
TTP sendiri adalah gerakan terpisah dari Taliban Afghanistan. Tujuan mereka adalah menggulingkan pemerintah di Islamabad dan memerintah dengan hukum mereka. TPP seperti kelompok ekstrimis lainnya pernah menjadi salah satu kelompok teroris kuat dan mematikan sebelum dihancurkan oleh operasi antiterorisme Pakistan. Pemimpin barunya telah menyatukan kembali kelompok pecahan TTP dan organisasi tersebut. Organisasi ini sekarang berbasis di Afghanistan dan mengklaim serangkaian serangan baru-baru ini di Pakistan.