Mengenal ISIS-K: Kelompok Ekstrimis Di Balik Serangan Bom Di Kabul
Menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan Publik Afghanistan, setidaknya 170 orang yang terdiri dari 13 personil militer Amerika Serikat (AS) dan warga Afghanistan menjadi korban dua bom bunuh diri di area Bandar Udara Kabul pada 26 Agustus 2021. Tragedi ini menghasilkan korban jiwa berkewarganegaraan AS terbanyak sejak tahun 2011. Terkait pelaku bom bunuh diri, kelompok bernama ISIS-Khorasan atau sering disebut ISIS-K mengklaim bahwa serangan bom tersebut merupakan tindakan kelompoknya walaupun sampai saat ini belum ada bukti pasti.
Siapa itu ISIS-K?
ISIS-K, merupakan cabang dari kelompok teror ISIS yang berasal dari Iraq dan Suriah. Kelompok ISIS sendiri merupakan kelompok militan yang dikenal dengan aksi ekstrim yang sering menimbulkan banyak korban jiwa. Aksi-aksi tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan untuk berjihad. Walaupun pada 2019 menurut Syrian Democratic Forces, ISIS telah kehilangan benteng terakhirnya di Suriah, yang mengakhiri kekhalifahan buatan kelompok tersebut,justru ISIS-K berdiri pada tahun 2015 dan mulai aktif melakukan aksinya sejak saat itu. Walaupun tidak ada pernyataan jelas mengenai bagaimana hubungan ISIS dan cabang Khorasan, namun keduanya memiliki misi yang sama.
Berbeda dengan Taliban yang tujuannya berfokus pada menguasai pemerintahan Afghanistan dan mendirikan negara Islam baru, ISIS-K sendiri memiliki jaringan internasional yang diharapkan suatu saat dapat membangun kekhalifahan global. Namun, ISIS-K yang saat ini berada di Afghanistan sedang berupaya membangun kekhalifahan dengan hukum syariah di wilayah Khorasan yang meliputi bagian dari Iran, Asia Tengah, Afghanistan, dan Pakistan.
Menurut Global Terrorism Index, hingga tahun 2019, ISIS-K tetap menjadi kelompok teror paling mematikan kedua di Asia Selatan selama tiga tahun berturut-turut walaupun berada di bawah tekanan militer yang kuat dari pasukan keamanan Afghanistan dan bantuan militer AS dan mempertahankan eksistensinya di Afghanistan timur dan utara, Kabul, Herat dan Jalalabad. Melansir wawancara yang dilakukan CNN dengan seorang pemimpin ISIS-K dari wilayah Kunar hanya beberapa hari sebelum Taliban berhasil menguasai Afghanistan, mengatakan bahwa ISIS-K akan menyatakan perang dengan pihak-pihak yang tidak sepemahaman dengannya, termasuk Taliban yang saat ini dianggap berada di bawah kekuatan asing. Walaupun pernah memiliki hampir 3000 anggota, menurut wawancara yang dilakukan CNN, kini anggota ISIS-K di Afghanistan hanya berjumlah 600 orang dikarenakan banyaknya konflik dengan militer Amerika Serikat yang memakan korban.
Respon terhadap serangan ISIS-K
Merespon serangan bom bunuh diri, sebelum pihak Taliban—kelompok yang menguasai Afghanistan saat ini—juru bicara US Central Command Bill Urban mengatakan bahwa “Pasukan militer AS melayangkan serangan udara tak berawak kepada sebuah kendaraan di Kabul yang diduga merupakan anggota ISIS-K yang akan segera melakukan serangan bom selanjutnya di Bandara Internasional Hamad Karzai,” Pihak Taliban juga kemudian mengutuk serangan bom yang terjadi, namun Bilal Kareemi, juru bicara Taliban, mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak membenarkan AS untuk melakukan operasi di wilayah Afghanistan dan seharusnya memberi tahu Taliban mengenai operasi udara tersebut.
Taliban Memenangkan Dukungan Untuk Mendapatkan Bantuan Kemanusiaan - DIP
November 1, 2021 @ 9:19 am
[…] Walaupun Rusia mendukung pemberian bantuan kepada Afghanistan secara penuh, tetapi Rusia masih menahan pengakuan bahwa Taliban adalah pemerintah resmi Afghanistan, Lavrov mengatakan bahwa Rusia masih menunggu kelompok itu memenuhi janji yang dibuat pada awal masa pemerintahan Taliban kemarin. Pada masa awal pemerintahannya, Taliban menjanjikan bahwa wanita diperbolehkan mengenyam bangku pendidikan dan juga bekerja tanpa perlu didampingi pria saat meninggalkan rumah dan yang paling penting adalah mencegah Afghanistan menjadi rumah bagi para teroris seperti ISIS-K. […]