Kesepakatan Dengan Tiongkok Membahayakan Ribuan Warga Di Pulau Rempang Indonesia

Sekitar 7.500 masyarakat di pulau Rempang di Indonesia memiliki batas waktu hingga 28 September 2023 untuk meninggalkan rumah mereka guna pembangunan Eco City, sebuah proyek pabrik kaca raksasa milik Tiongkok. Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa proyek ini akan menciptakan sekitar 35.000 lapangan kerja dan menarik investasi sebesar $26,6 miliar pada tahun 2080.

Masyarakat setempat menilai pembangunan tersebut mengancam cara hidup mereka dengan memindahkan mereka ke rumah baru yang jauh dari komunitas nelayan tradisional mereka. Dalam beberapa minggu terakhir, ketegangan meningkat di Rempang dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk Batam, karena menentang pembangunan tersebut bentrok dengan polisi setempat.

Pabrik kaca tersebut akan menjadi bagian dari Rempang Eco-City, sebuah proyek gabungan antara Otoritas Zona Bebas Indonesia (BP Batam), perusahaan lokal Indonesia PT Makmur Elok Graha (MEG) dan Xinyi Glass dari Tiongkok, produsen kaca terbesar di dunia yang telah menjanjikan dana sebesar $11,6 miliar untuk pabrik tersebut.

Setelah selesai dibangun, pabrik tersebut akan menjadi yang terbesar kedua di dunia. Proyek Eco-City yang lebih luas akan mencakup sekitar 17.000 hektar lahan dan diharapkan mengembangkan kawasan industri, jasa dan pariwisata di Pulau Rempang.

Pada bulan Juli 2023 lalu, Presiden Indonesia, Joko Widodo, melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk bertemu denganXi Jinping dan membahas berbagai peluang kemitraan strategis antara kedua negara, termasuk inisiatif kesehatan, pendidikan, bahasa, dan investasi. Sebagai bagian dari perjalanan dua hari tersebut, Jokowi membahas dua proyek penting lainnya: investasi di ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur dan pengembangan Pulau Rempang.

Tepatnya pada tanggal 27 Juli, dalam pertemuan dengan Kamar Dagang Indonesia di Tiongkok di Hotel Shangri-La di Chengdu, Jokowi mengatakan pemerintah Indonesia telah menyiapkan sekitar 34.000 hektar lahan di ibu kota baru untuk investasi Tiongkok. Pada 28 Juli, delegasi Indonesia termasuk Jokowi menyaksikan penandatanganan beberapa dokumen kerja sama yang mencakup pengembangan industri kaca dan panel surya di Rempang.