Perdana Menteri India, Narendra Modi akan bertemu dengan Presiden Joe Biden pada 22 Juni waktu setempat selama kunjungan kenegaraan pertamanya ke AS dengan agenda memperdalam hubungan pertahanan, kemitraan dalam teknologi, dan peran India di Indo-Pasifik. Hubungan antara India dan AS berada pada titik balik dan hubungan antara kedua negara telah meningkat dalam dekade terakhir.
“Ini adalah kunjungan yang sangat penting, ini tentang India yang menjangkau AS, juga tentang AS yang menjangkau India,” kata kata Harsh V. Pant, wakil presiden studi dan kebijakan luar negeri di Observer Research Foundation, sebuah think tank yang berbasis di Delhi. Biden hanya menjadi tuan rumah dua kunjungan kenegaraan selama masa kepresidenannya, yang pertama dengan timpalannya dari Prancis, Emmanuel Macron pada Desember 2022, dan yang kedua dengan presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol pada bulan April lalu.
Kunjungan ini melambangkan komitmen tak tergoyahkan untuk mempererat hubungan dan menandakan potensi besar bagi kedua negara untuk berkolaborasi di tengah tantangan global. “Bagi banyak orang di India dan A.S., kunjungan tersebut merupakan bukti dari janji dan ekspektasi tinggi untuk masa depan kolaborasi A.S.-India,” kata Farwa Aamer direktur inisiatif Asia Selatan di Institut Kebijakan Masyarakat Asia.
AS memandang India sebagai mitra yang dapat diandalkannya, tetapi kemitraannya akan sangat berbeda karena India bukan sekutu, kata Pant kepada CNBC. “AS tidak terbiasa memiliki mitra yang bukan sekutu, tetapi bersedia untuk melihat kemitraannya dengan India secara berbeda – yang berpikiran relatif independen tetapi akan membantu prioritas Amerika juga,” katanya dalam sebuah wawancara telepon.
Di sisi lain, India dan Rusia telah lama berbagi hubungan yang kuat, dengan India sangat bergantung pada Kremlin untuk minyak dan senjata militer. Negara Asia Selatan tersebut masih menjadi pembeli senjata Rusia terbesar di dunia, terhitung sekitar 20% dari pesanan Rusia saat ini, menurut laporan Reuters.
Namun, karena perang di Ukraina, Rusia belum dapat mengirimkan senjata pertahanan kritis yang dijanjikannya kepada India, mendorong militer India untuk mencari pasokan dari pihak lain. India telah lama tertarik untuk membeli drone SeaGuardian dari AS yang masih terhambat hingga saat ini karena hubungan yang memburuk sebelumnya.
Kedatangan Modi ke AS tentu dapat menjadi jalan untuk melancarkan rencana pembelian alutsista berteknologi canggih itu dan mempererat hubungannya di tengah ketergantungan India pada minyak Rusia, dimana kini minyak Rusia saat ini menyumbang hampir 20% dari impor minyak mentah tahunan India, meningkat signifikan dari hanya 2% pada tahun 2021.