Semakin Meningkatnya Tensi di Semenanjung Korea, AS Kerahkan Kapal Perang
Media Massa Korea Selatan Yonhap News melaporkan sebuah kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat (AS) telah memasuki perairan internasional Laut Timur di Semenanjung Korea. Keberadaan kapal ini menurut para sumber ialah bentuk unjuk kekuatan militer AS di tengah kekhawatiran atas kemungkinan provokasi Korea Utara yang melakukan uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini.
Kelompok kapal penyerang USS Abraham Lincoln saat ini berada di perairan timur kota Ulsan di wilayah tenggara Korea Selatan. Hal ini merupakan manuver pertama AS di perairan tersebut sejak tahun 2017 sebuah grup kapal induk AS dikerahkan ke perairan antara Korea Selatan dan Jepang. Saat itu, AS mengirim tiga kapal perang flattop: USS Ronald Reagan, Theodore Roosevelt dan Nimitz, dan kelompok kapal multi serangan mereka ke wilayah operasional Laut Timur, yang disebut Teater Operasi Korea (KTO) dalam rangka unjuk kekuatan atas uji coba rudal dan senjata nuklir Korea Utara.
Seorang pejabat angkatan laut AS mengatakan kelompok kapal perang USS Abraham Lincoln berada di Laut Timur sebagai upaya meyakinkan sekutu dan mitra di wilayah tersebut. Langkah ini dilakukan Amerika Serikat yang semakin khawatir terhadap Korea Utara yang dapat melakukan uji coba nuklir bawah tanah. Kelompok kapal induk diperkirakan akan berada di Laut Timur selama tiga sampai lima hari, kata sumber tersebut.
Spekulasi terus berlanjut bahwa Korea Utara akan terus melakukan tindakan provokatif seperti peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) atau uji coba nuklir dalam rangka perayaan acara besar politik Korea Utara pada akhir bulan ini, dimana Korea Utara akan merayakan ulang tahun ke-110 mendiang pemimpin pendiri Kim Il-sung pada hari Jumat 15 April dan peringatan berdirinya Tentara Revolusi Rakyat Korea Utara pada tanggal 25 April.
Sebelumnya, penasihat presiden terpilih Korea Selatan meminta pemindahan aset strategis AS, seperti kapal induk, pembom nuklir dan kapal selam, ke semenanjung Korea selama pembicaraan yang diadakan pada kunjungan ke Washington pekan lalu. Korea Utara sebelumnya mengkritik latihan militer AS sebagai latihan perang, dan mengatakan itu meningkatkan ketegangan.