Update Perkembangan Covid-19 Indonesia: Menurun dan Yang Penting Ikuti Program Vaksinasi
Kasus Menurun Secara Umum
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa perkembangan kasus virus Covid-19 di Indonesia telah menurun beberapa pekan terakhir, walaupun angka kematian mingguan masih menunjukan peningkatan.
Dilansir dari CNN, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi mengatakan sudah ada 25 provinsi yang mengalami tren penurunan kasus. Namun masih terdapat 9 provinsi lainnya masih menunjukkan angka kasus harian yang meningkat.
Tren penurunan kasus ini juga diikuti dengan menurunnya keterisian rumah sakit di 27 provinsi, sementara 7 provinsi masih belum menunjukkan tren penurunan tambah Nadia. Menurutnya, tren keterisian rumah sakit Covid-19 nasional masih berada di 27 persen.
Nadia menekankan bahwa cara terpenting untuk membantu penurunan jumlah kasus Covid-19 adalah dengan mengikuti program vaksinasi. “Salah satu syarat terpenting untuk pelonggaran aktivitas masyarakat di masa pandemi adalah memenuhi program vaksinasi. Ini bukan sekadar aturan pemerintah yang patut diikuti, namun juga mempertahankan kita dari risiko berat terinfeksi Covid-19,” lanjutnya.
Jakarta sendiri saat ini telah ditetapkan dalam kondisi PPKM level 2 setelah sebelumnya berada pada level 3. Pemerintah mengumumkan bahwa kini kebijakan penumpang Kereta Listrik (KRL) tanpa jarak telah diberlakukan kembali. Dilansir dari CNN, masyarakat masih merasa was-was karena jarak yang berdempetan akibat kebijakan pemerintah.
Pada Rabu, 9 Maret 2022, Kemenkes juga memprediksi bahwa kasus Covid-19 akan turun menjadi 5.000 kasus perharinya pada April mendatang. “Kalau melihat rentang waktu penurunan kasus Omicron itu sekitar 40 hari, dan jika dihitung tren penurunan maka diperkirakan dalam 40 hari setelah puncak kasus maka kasus sekitar 5 ribu. Prediksinya di April sudah di angka 5 ribuan kasus Covid-19 per hari” kata Nadia kepada CNNIndonesia.com.
Pelonggaran Kebijakan Jaga Jarak
“Kereta komuter di wilayah aglomerasi termasuk KRL Jabodetabek dan KRL Yogyakarta-Solo diperkenankan melayani pengguna hingga 60% dari kapasitas. Ini merupakan peningkatan setelah sebelumnya hanya melayani 45% dari kapasitas,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba,
Terkait “anak dari virus Covid-19 Omicron” BA.2 dikatakan bukanlah sebuah ancaman yang akan mengganggu lebaran mendatang. Keyakinan Kemenkes karena sejauh ini BA.2 tidak menunjukkan lonjakan kasus yang signifikan di Indonesia ketimbang varian sebelumnya yakni Omicron BA.1. Nadia sekaligus melaporkan, kasus varian Omicron BA.2 di Indonesia sudah hampir mendekati 500 kasus. Walaupun begitu, Nadia optimis bahwa program vaksinasi Covid-19 mampu menekan penularan varian Omicron BA.1 dan BA.2 yang diperkirakan mampu menular 30 persen lebih cebat dibandingkan varian lainnya.