Indonesia Terpilih Kembali Sebagai Ketua ASEAN 2023
Indonesia kembali terpilih menjadi ketua Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) pada 2023 nanti. Terpilihnya Indonesia tahun 2023 menjadi kali ke-empat negara populasi terbanyak se-Asia Tenggara tersebut memimpin ASEAN.
Banyak perkembangan isu dan tantangan yang perlu diperhatikan Indonesia dalam kepemimpinannya mendatang, baik dari isu sosial politik hingga keamanan.
Kompleksitas dan dinamika perubahan politik kawasan Asia Tenggara sedang meningkat terutama dengan adanya krisis politik di Myanmar hingga keamanan di wilayah Laut China Selatan (LCS) dan semenanjung Korea.
Keraguan akan Fungsi ASEAN?
Berbagai kalangan akademisi dan politisi meragukan fungsi dan peran ASEAN terutama melihat lemahnya ASEAN dalam mengatasi krisis politik Myanmar yang hingga saat ini hampir menelan 800 jiwa.
Krisis kemanusiaan dan politik ini penting dalam menjaga stabilitas perdamaian dan politik kawasan ASEAN mengingat krisis berkepanjangan dapat meningkatkan konflik, pengungsi, dan kejahatan transnasional yang mengancam negara kawasan lain di ASEAN.
Terlebih negara-negara di ASEAN seakan semakin terpisah dikarenakan beberapa negara sangat bergantung ekonomi dan politik dengan China, sehingga pengaruh China juga semakin besar di ASEAN.
Kepemimpinan Indonesia di ASEAN dan Pemulihan Ekonomi
Memimpin ASEAN memanglah tidak mudah karena banyak perbedaan antar anggota ASEAN baik secara sosial, politik, dan ekonomi. Terlebih dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, fokus negara masih banyak berputar pada pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional. Namun, berbagai isu multidimensional ini perlu diperhatikan secara komprehensif dengan solusi dan pendekatan yang multidimensional juga.
Rizal Affandi, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, menyatakan penting bagi Indonesia untuk fokus pada Konektivitas, Solidaritas, dan Sinergi ASEAN dalam Pemulihan Ekonomi Kawasan. Mengingat negara di ASEAN memiliki jumlah populasi yang tinggi, maka jumlah pasar dan konsumen jua tinggi ke depannya, sehingga melalui kesepakatan ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) dapat dilakukan upaya pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
ACRF memiliki lima strategi berfokus pada sistem kesehatan, ketahanan manusia, pasar intra ASEAN, digitalisasi, dan pertumbuhan berkelanjutan. Strategi ini penting dalam mendukung pembangunan ekonomi dan sosial kawasan ASEAN yang perlu semakin terintegrasi terutama dalam inovasi dan infrastruktur digital yang aman.
Banyak harapan untuk Indonesia dalam kepemimpinan di ASEAN agar bisa juga menunjukkan posisi dan peran penting Indonesia di kawasan ASEAN sekaligus menjawab tantangan dan kebutuhan kawasan dan dunia.