Iran Memenjarakan Jurnalis Menjelang Peringatan Kematian Mahsa Amini
Dua jurnalis wanita, Negin Bagheri dan Elnaz Mohammadi dikabarkan telah dimasukan ke penjara oleh pemerintah Iran, sesaat sebelum peringatan kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang tewas setelah ditangkap oleh polisi karena memperlihatkan rambutnya di publik. Negin Bagheri yang bekerja untuk surat kabar independen Haft-e Sobh, dan Elnaz Mohammadi ditahan di penjara Evin selama seminggu pada bulan Februari, meskipun alasan penangkapannya masih belum jelas, dilansir dari France 24.
Menurut Amir Raisian, pengacara yang mewakili Bagheri dan Mohammadi, kedua wartawan tersebut akan menjalani sebagian dari hukuman mereka, yang kurang dari sebulan, di penjara. Raisian menyampaikan pernyataan ini kepada surat kabar reformis Ham Mihan, tempat Mohammadi bekerja.
Pengacara mereka juga menyebutkan bahwa bagian dari hukuman mereka juga meliputi pelatihan etika profesional dan melarang mereka meninggalkan negara. Raisian tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang kemungkinan mengajukan banding atas putusan tersebut, dan laporan tersebut tidak memberikan rincian tentang tuduhan terhadap para jurnalis.
Elahe Mohammadi, saudara perempuan Elnaz Mohammadi, yang juga bekerja di Ham Mihan, telah berada di penjara sejak September 2022 karena liputannya tentang pemakaman Mahsa Amini yang meninggal dalam tahanan polisi pada 16 September 2022. Menyambut peringatan kematian Amini, organisasi hak asasi manusia berbasis luar negeri telah melaporkan banyak penangkapan.
Demonstrasi tahun sebelumnya menyebabkan banyak korban, termasuk warga sipil dan personel keamanan, dengan ribuan individu ditangkap atas tuduhan terkait apa yang pejabat sebut sebagai “kerusuhan yang digerakkan oleh pihak asing.” Tujuh pria telah dieksekusi dalam kasus-kasus terkait kekerasan terhadap pasukan keamanan dalam protes. Media lokal baru-baru ini melaporkan bahwa otoritas Iran telah memeriksa atau menangkap lebih dari 90 wartawan sejak protes-protes tersebut.
Selain itu, sebuah agen berita Iran melaporkan pada hari Rabu bahwa jurnalis Nazila Maroufian, yang sebelumnya telah dibebaskan dengan jaminan pada bulan Agustus, telah ditangkap kembali karena tidak mematuhi kode berpakaian ketat Iran, terutama karena tidak mengenakan jilbab di tempat umum.