Bangga, Ekspor Indonesia Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Meski dalam masa pandemi Covid-19, nilai ekspor Indonesia mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, mengumumkan bahwa pada tanggal 15 Desember, nilai eskpor Indonesia berkembang signifikan pada bulan November kemarin. Nilai ekspor Indonesia pada November 2021 mencapai USD22.84 miliar atau setara Rp327,14 triliun.

“Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ekspor Indonesia tahun ini meningkat sebanyak 49.7 persen,” kata Yuwono pada konferensi pers. Angka ekspor tahunan naik sekitar 3.69 persen pada November 2021 dibandingkan pada Oktober 2021.

Nilai ekpor termasuk produk minyak dan gas (migas) mencapai USD1,33 miliar atau naik sekitar 29.65 persen dibanding pada Oktober 2021. Di sisi lain, ekpor non migas tercatat mengalami peningkatan juga sekitar 2,4 persen atau sekitar USD21.51 miliar.

Secara tren keseluruhan, nilai ekspor di tahun 2021 ini selalu berada di atas tahun 2019 maupun tahun 2020. Tren bulanan juga meningkat, sehingga harapannya pertumbuhan dan perekonomian Indonesia juga turut meningkat.

Dilansir dari CNBC, Telisa Falianty, Kepala Ekonomi BRI Danareksa Sekuritas menilai bahwa lonjakan nilai ekspor merupakan dampak dari distribusi suplai. Kondisi ini mendorong adanya kenaikan harga komoditas dan permintaan produk ekpor Indonesia. Produk utama ekpor yakni produk nabati dan mineral.

Badan Pusat Statistik menyatakan terdapat 5 golongan barang yang menjadi sumber tertinggi ekspor. Di antaranya adalah bahan bakar mineral, logam mulia dan perhiasan/permata, mesin dan perlengkapan elektrik, karet dan barang dari karet, serta alas kaki.

 

Komoditas Perikanan Indonesia Kebut Ekspor ke AS dan Jepang

PT Perikanan Indonesia (Persero) dan PT Perikanan Nusantara (Persero) menjadi kontributor baru untuk mendorong ekspor perikanan ke mancanegara. PT Persero mengekspor gurita utuh ke negara Jepang dan Amerika Serikat.

Ekspor gurita utuh ke dua negara tujuan tersebut dilakukan melalui dua kantor cabang PT Perindo yakni dari Cabang Belawan ke Jepang dan dari cabang Makassar ke AS.