Indonesia Membeli 1600 Vaksin Mpox
Pada 27 Agustus 2024, menteri kesehatan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa Indonesia telah membeli 1,600 dosis vaksin monkeypox (Mpox) dari Denmark untuk mengantisipasi penyebaran virus Mpox dengan mendistribusikan vaksin tersebut kepada garda medis terdepan. Pembelian ini dilakukan karena 1,000 dosis vaksin Mpox yang dibeli Indonesia sebelumnya hampir habis dengan sisa sekitar 42 dosis. Menteri kesehatan juga menyatakan bahwa vaksin ini dibeli berdasarkan guideline yang diberikan oleh World Health Organization (WHO) yang menyatakan bahwa vaksin Mpox, selain diberikan kepada garda medis terdepan, juga akan diberikan kepada kelompok beresiko tinggi seperti kelompok LGBTQ+ dan individu yang sudah melakukan kontak dengan pasien yang tertular Mpox dalam tenggang waktu dua minggu terakhir. Saat ini, sekitar 495 orang sudah menerima vaksin pertama sementara 430 sudah menerima vaksin kedua.
Sebelumnya, Indonesia juga berupaya untuk mengurangi atau menghentikan penyebaran Mpox sejak World Health Organization (WHO) menyatakan Mpox sebagai sebuah global health emergency of international concern pada 14 Agustus. Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia adalah dengan meningkatkan pengawasan di area-area yang dapat menjadi tempat masuk orang asing seperti bandara dan pelabuhan. Selain itu, menteri kesehatan Budi juga menyatakan bahwa Indonesia akan mengaktifkan kembali electronic surveillance card (ESC) yang mewajibkan warga negara asing yang datang ke Indonesia untuk memasukkan data seperti riwayat perjalanan mereka untuk memastikan apakah mereka sehat atau tertular. Mpox sendiri merupakan sebuah virus yang menyebar dengan kontak fisik seperti kontak kulit ke kulit, mulut ke kulit, dan mulut ke mulut. Selain itu, menurut pakar dari fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada Dr. Eggi Arguni, virus Mpox ini memiliki masa inkubasi yang cukup lama yaitu tiga minggu.
Saat ini, Indonesia mendeteksi sekitar 88 kasus Mpox dari 2022 hingga Agustus 2024. Walaupun demikian, menkes Budi menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena penyebaran virus ini di Indonesia masih aman dan terkendali. Selain itu, menkes juga menyatakan bahwa seluruh pasien yang tertular dengan virus tersebut telah sepenuhnya sembuh.