Rusia berencana membeli drone dan mobil Iran: Kelompok Ekonomi Baru
AS menyatakan keyakinannya bahwa para pejabat Rusia telah memulai pelatihan drone di Iran selama beberapa minggu terakhir yang menandakan bahwa sepertinya Rusia berencana untuk membeli alat tersebut yang dapat digunakan pada invasi ke Ukraina. “Selama beberapa minggu terakhir, pejabat Rusia melakukan pelatihan di Iran sebagai bagian dari kesepakatan untuk transfer UAV (Unmanned Aerial Vehicles) dari Iran ke Rusia,” kata seorang pejabat AS kepada CNN.[1]
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia “tidak berkomentar tentang masalah ini” ketika ditanya oleh wartawan tentang drone. CNN pertama kali melaporkan bulan lalu bahwa delegasi Rusia telah mengunjungi sebuah lapangan terbang di Iran tengah setidaknya dua kali sejak Juni untuk memeriksa drone berkemampuan senjata, menurut penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan dan citra satelit yang diperoleh secara eksklusif oleh CNN.[2]
Iran di sisi lain mulai memamerkan drone Shahed-191 dan 129 yang juga juga dikenal sebagai UAV, ke Rusia di Kashan Airfield selatan Teheran pada Juni. Kedua jenis drone ini mampu membawa rudal berpemandu presisi. Sullivan mengatakan pada Juli lalu bahwa AS yakin Iran bermaksud untuk menjual drone kepada Rusia untuk membantu perangnya di Ukraina.[3]
Militer Ukraina di sisi lain telah mengerahkan UAV Bayraktar buatan Turki untuk menghancurkan pos komando, tank, dan sistem rudal darat-ke-udara milik Rusia, Kyiv juga telah meminta AS untuk menyediakan drone bersenjata yang lebih kuat seperti Gray Eagle, tetapi AS enggan menyediakannya karena takut Rusia dapat melihatnya sebagai pemicu eskalasi konflik. Sementara Rusia telah menggunakan drone Orlan-10 buatan Kremlin untuk misi pengintaian dan peperangan elektronik.[4] Penggunaan alutsista yang sangat banyak, membuat Rusia harus cepat memasok kembali alutsistanya. Para pejabat AS juga berpendapat bahwa hubungan yang berkembang antara Iran dan Rusia menunjukkan mengapa AS perlu mempertahankan kehadiran dan pengaruhnya di Timur Tengah.
Invasi Rusia sendiri berdampak pada banyaknya perusahaan asing meninggalkan wilayah kedaulatan Kremlin dan salah satunya adalah sektor otomotif yang terhenti perusahaan Renault hengkang dari wilayah Rusia. Dalam beberapa minggu terakhir Rusia dan Iran juga telah mendiskusikan pembelian produsen mobil Iran,[5] Khodro Company untuk mengirimkan model produknya ke Rusia. Selain itu, produsen mobil terbesar kedua di Iran SAIPA, Corp juga telah membeli blok mesin dari produsen mobil AvtoVaz yang sebelumnya diproduksi Renault. Iran pun mengalami hal yang sama pada tahun 2018 silam dimana perusahaan Renault meninggalkan Teheran karena sanksi pemerintah AS pada masa kepemimpinan Donald Trump.
Kesamaan nasib ini membuat kedua negara kian dekat hubungannya. Sebagai negara-negara yang dikenakan sanksi oleh pihak Barat, Rusia, Iran, bahkan China justru menunjukan kedekatan hubungan di antara mereka. Sanksi yang awalnya digunakan untuk “melumpuhkan” justru mendekatkan negara-negara yang telah disebutkan.
Untuk liberalisme, kunci kekayaan nasional, dan karena itu kekuatan nasional adalah pertumbuhan ekonomi.[6] Hal ini membuat negara-negara terdampak sanksi negara-negara Barat bekerja sama dan melakukan aktifitas ekonomi yang tentu terbatas yang mungkin semakin lama menjadi sebuah hubungan multilateral yang dapat “menyaingi” pihak Barat. Hal ini dikarenakan geopolitik baru cenderung bersifat ekonomi dalam arti direstrukturisasi sesuai dengan kekuatan pasar global.[7] Sehingga isu ekonomi dan pola kerjasama baru telah melahirkan politik dunia baru dimana ekonomi politik internasional memainkan peran penting. Sehingga, negara-negara yang “ditinggalkan” pihak Barat memiliki kelompok baru yang juga memainkan peran dalam membentuk perilaku ekonomi secara global.
[1] Natasha Bertrand, “First on CNN: Russians have begun training on Iranian drones, US believes”, CNN, 10 Agustus 2022, https://edition.cnn.com/2022/08/09/politics/russia-training-drones-iran/index.html
[2] Ibid.
[3] Ibid.
[4] Dylan Malyasov, “Russian Orlan-10 drone crashed in northern Turkey”, Defence Blog, 23 Juni 2022, https://defence-blog.com/russian-orlan-10-drone-crashed-in-northern-turkey/
[5] “Iran and Russia save each other’s car industries”, Intellinews, 22 Agustus 2022,
https://www.intellinews.com/iran-and-russia-save-each-other-s-car-industries-254091/
[6] William W. Newmann, “A Brief Introduction to Theories of International Political Economy”, Genocide Studies International, Vol. 10, No. 1, The Political Economy of Genocide (Spring 2016), hlm. 7-26
[7] Richard Falk, “Liberalism at the Global Level: Solidarity vs. Cooperation”, Millennium Book Series, Palgrave Macmillan, hlm 75-98