Pada 8 April 2025 ilmuwan Amerika Serikat dari perusahaan bioteknologi dan rekayasa genetika Colossal Biosciences mengklaim bahwa mereka berhasil mengembalikan spesies serigala purba Dire Wolf yang telah punah sejak 10,000 tahun yang lalu di Zaman Pleistosen. Klaim tersebut diberikan karena para ilmuwan di Colossal Biosciences berhasil melahirkan tiga anak dire wolf dengan menggunakan teknik kloning dan rekayasa genetik. Dilansir dari CNN, penemu Colossal Biosciences Ben Lam menyatakan dalam sebuah rilis pers bahwa hal ini merupakan satu contoh yang menunjukan bahwa teknologi anti-kepunahan mereka berhasil digunakan. Selain itu Ketua Tim Sains (CSO) Colossal Biosciences Beth Shapiro menyatakan perkembangan tersebut menunjukan bahwa manusia akan memastikan keberadaan spesies hewan di seluruh dunia.
Menanggapi perkembangan ini, banyak ilmuwan yang menantang klaim tersebut seperti paleontolog dari Universitas Maine Jacquelyn Gill yang menyatakan bahwa dire wolf yang dihidupkan tidak lebih dari sebuah serigala abu-abu yang telah dimodifikasi. Akan tetapi Gill juga menyatakan bahwa hasil yang telah ditunjukkan oleh Colossal Biosciences merupakan langkah kecil dalam mencegah kepunahan (de-extinction). Selanjutnya ilmuwan paleogenetik Dr. Nic Rawlence mendukung argumen tersebut dengan menyatakan bahwa DNA yang diambil dari fosil dire wolf sudah rusak sehingga struktur sel tidak dapat sepenuhnya dibangun ulang. Selain itu Dr. Julie Meachen juga menyatakan bahwa serigala yang dilahirkan oleh Colossal Biosciences bukan dire wolf tapi serigala abu-abu yang terlihat seperti dire wolf. CSO Colossal Biosciences Beth Shapiro memiliki pandangan berbeda karena dia menganggap jika hewan mereka terlihat dan bertingkah seperti dire wolf maka serigala tersebut dapat dianggap sedemikian rupa.
Dire wolf merupakan sebuah spesies serigala purba yang cukup populer akibat dari series televisi Game of Thrones yang pertama kali mengenalkan spesies serigala tersebut ke publik. Ketiga serigala yang dilahirkan oleh Colossal Biosciences diberi nama Romulus, Remus, dan Khaleesi sebagai bentuk apresiasi terhadap Game of Thrones. Saat ini ketiga serigala tersebut sedang tumbuh dengan pengawasan di cagar alam seluas 2000 hektar yang telah disertifikasi oleh Asosiasi Humanis Amerika Serikat (AHS) dan terdata oleh USDA.