Mantan pemimpin Malaysia, Mahathir Mohamad yang telah berusia 97 tahun akan kembali mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dalam pemilihan umum Malaysia. Mahathir, yang dirawat di rumah sakit awal tahun ini karena penyakit jantung, mengatakan Selasa bahwa dia akan mempertahankan kursinya mewakili Langkawi, tujuan wisata populer.
Namun dia mengatakan aliansi yang diwakilinya, Gerakan Tanah Air (GTA) belum memutuskan siapa yang akan menjadi perdana menteri jika memenangkan pemilihan yang diharapkan pada November mendatang. “Kami (aliansi) telah membuat keputusan. Di Langkawi, calonnya adalah Dr Mahathir Mohamad, tetapi bukan sebagai calon perdana menteri masa depan, hanya sebagai calon anggota parlemen,” katanya dalam konferensi pers.
Terkait calon perdana menteri sendiri belum diputuskan oleh aliansi tersebut, karena hanya relevan jika mereka memenangkan pemilu. Mahathir sendiri telah dua kali menjabat sebagai perdana menteri di Malaysia dimana jabatannya berlangsung selama 22 tahun sampai tahun 2003 dan tahun 2018-2020 yang menyingkirkan Najib Razak, tersingkir dari jabatannya dan mengakhiri enam dekade kekuasaan partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu atau UMNO.
Perdana Menteri Malaysia saat ini, Ismail Sabri Yaakob dari partai UMNO yang berkuasa sebelumnya telah membubarkan parlemen pada awal bulan Oktober, membuka jalan bagi pemilihan umum baru. Dalam pidato yang disiarkan televisi beberapa hari lalu, Ismail mengatakan bahwa pada hari Minggu ia telah menyerahkan surat permintaan kepada kepala negara Malaysia, Raja Abdullah dari Pahang, untuk membubarkan parlemen.
Dalam sambutannya, Ismail menyoroti penanganan pemerintah terhadap pandemi Covid-19 dan pembukaan kembali ekonomi Malaysia selanjutnya. Namun dia memperingatkan bahwa lanskap politik di negara itu telah menjadi “suram” karena pergantian perdana menteri dan pemerintah yang tinggi baru-baru ini.