Presiden Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Koordinator Penanganan Polusi
Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk memimpin upaya penanganan polusi udara di Jakarta. Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas yang diadakan di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Senin (28/8).
“Mengenai keseluruhan koordinasi operasional, ini akan dipegang oleh Menko Marinves,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (28/8).
Siti mengungkapkan bahwa dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi memberikan beberapa arahan, salah satunya adalah pelaksanaan penanaman pohon besar di sekitar gedung pemerintahan dan gedung swasta.
Selain itu, beberapa langkah cepat akan diambil untuk mengurangi tingkat polusi. Misalnya, langkah penyemprotan air dari atas gedung atau rekayasa cuaca mikro.
“Dalam konteks ini, kami memiliki perangkat bernama mist generator, yang dikembangkan oleh BRIN. Perangkat ini memerlukan 500 liter air dan daya 2000 watt. Dalam pengujian dengan partikel PM 2,5, penurunan polusi memang signifikan,” jelas Siti.
Sebelumnya, pemerintah pusat telah mengambil langkah-langkah tindakan menghadapi memburuknya polusi udara di Jakarta. Presiden Jokowi telah mengadakan dua kali rapat terbatas yang membahas isu ini.
Beberapa kebijakan yang telah diambil melibatkan penerapan sistem kerja dari rumah atau “work from home” (WFH) untuk mengurangi mobilitas kendaraan pribadi di jalan-jalan Jakarta. Pemerintah juga telah meningkatkan pengawasan uji emisi kendaraan bermotor dan mendorong pemda (pemerintah daerah) untuk meningkatkan armada transportasi publik agar warga lebih memilih menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi.
Sebelumnya, pada tanggal 14 Agustus yang lalu, Presiden Jokowi juga memimpin pertemuan yang membahas mengenai masalah polusi udara.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa kualitas udara di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) selama satu minggu terakhir telah sangat memburuk.
Kementerian Kesehatan mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk turut serta mengurangi risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan menghindari aktivitas di luar ruangan.
Selain itu, masyarakat juga diberi saran untuk menggunakan masker dan memanfaatkan alat penjernih udara yang dapat menyaring polutan udara.