Pidato Unik Zelensky Dalam Kunjungannya Ke Negara-Negara Barat
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky melakukan kunjungan ke Inggris pada 8 Februari 2023 dari rangkaian tahap pertama dari tur diplomatik dadakan tanpa pemberitahuan. Perjalanan ini merupakan perjalanan kedua sejak invasi Rusia hampir satu tahun lalu.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak menyapa Zelensky di Bandara Stansted, utara London, setelah dia mendarat di pesawat angkut C-17 Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Sunak men-tweet foto keduanya yang sedang berpelukan di landasan. “Selamat datang di Inggris, Presiden @ZelenskyyUa,” serta menambahkan tagar #GlorytoUkraine.
Di Inggris, Zelensky berpidato di depan majelis parlemen Inggris yang dengan cekatan menyentuh ego nasional pada saat yang sama membuat permohonan langsung untuk persenjataan yang lebih berat, termasuk pesawat tempur. Zelensky berterima kasih kepada dukungan dari Inggris, “London telah mendukung Kyiv sejak hari pertama,” katanya. “Sejak detik dan menit pertama perang skala penuh. Inggris Raya telah mengulurkan tangan membantu ketika dunia belum memahami bagaimana harus bereaksi” tambahnya.
Dia berterima kasih kepada pemimpin Inggris yang sebelumnya mengumumkan bahwa Inggris akan mulai melatih pilot Ukraina dengan jet tempur standar NATO. Selain itu Zelensky juga berterima kasih kepada mantan perdana menteri Inggris, Boris Johnson, “Boris, anda membuat orang lain bersatu ketika tampaknya benar-benar mustahil,” kata Zelensky.
Kemudian, dia pergi ke Istana Buckingham untuk bertemu Raja Charles III yang memberi tahu Zelensky: “Kami semua sudah lama mengkhawatirkanmu dan memikirkan negaramu, aku tidak bisa memberitahumu.” Atas sambutan raja Inggris, Zelensky mengatakan bahwa “Saya berterima kasih kepada Yang Mulia atas sambutan hangat dan untuk mendukung warga Ukraina yang mengungsi dari perang di Inggris Raya,”
Kunjungan Zelensky ke London hanyalah yang kedua di luar negaranya sejak Rusia menginvasi Ukraina hampir setahun lalu, menyusul kunjungannya ke Washington DC pada bulan Desember tahun lalu. Atas kunjungan Zelensky, Inggris mengumumkan akan mengirim lebih banyak peralatan militer ke Kyiv untuk membantu melawan kemungkinan serangan musim semi Rusia. Sunak mengatakan Inggris akan memperluas pelatihan untuk pilot tempur dan marinir Ukraina, sementara juga menjanjikan investasi jangka panjang di militer Ukraina.
Inggris akan mulai melatih pilot Ukraina dengan jet tempur standar NATO, yang dipahami CNN akan menjadi program pelatihan resmi pertama untuk pilot Ukraina di pesawat tempur Barat. Namun tidak disebutkan untuk memberi Ukraina pesawat tempur Barat yang diminta Zelensky.
Kedutaan Rusia di London sendiri memberikan tanggapan atas kunjungan Orang nomor 1 di Ukraina, menggambarkan perjalanan itu sebagai “acara tergesa-gesa”, “pertunjukan teater”, dan “acara penggalangan dana”, mengejek Zelensky sebagai “mantan komedian dengan kaus hijau”, dalam sebuah pernyataan kepada CNN.
Setelah berkunjung ke Inggris, Zelensky kemudian berangkat ke Perancis yang langsung disambut oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz. Selama konferensi pers bersama, Zelensky mengatakan dia berterima kasih atas ide spontan dari Prancis dan Jerman untuk melangsungkan pembicaraan itu, ia juga “merayu” kedua negara untuk merubah situasi karena pontensi negara mereka. “Semakin cepat Ukraina berhasil mendapatkan senjata jarak jauh dan pesawat modern, semakin kuat koalisi kita nantinya.”
Kesamaan dalam pidato di Inggris dan AS sebelumnya yang dibuat oleh pemimpin Ukraina yang menandai keberhasilan kampanye komunikasinya. Dalam pidatonya di Westminster Hall dan US Capitol, kata-kata Zelensky diisi dengan simbolisme yang sangat menarik dari kesulitan militer kedua negara tuan rumah. Referensi langsung ke Winston Churchill dan Franklin D. Roosevelt berfungsi untuk membangkitkan ingatan yang jelas yang pasti telah membantu Barat memahami perjuangan yang sedang dihadapi Ukraina.
Strategi komunikasi berulang lainnya yang digunakan Zelensky saat berada di luar negeri telah membingkai konflik secara ketat sebagai perjuangan untuk kebebasan. Bahasa khusus ini telah menjadi pokok dalam kosa kata pemimpin Ukraina, mengingat bahasa itu menggambarkan perjuangannya sebagai perjuangan yang mulia dan melewati konotasi negatif yang biasanya dikaitkan dengan konflik bersenjata. Selama pidatonya di Westminster, Zelensky dengan terkenal menyatakan: “Kami memiliki kebebasan, beri kami sayap untuk melindunginya”. Dalam hal ini, citra kuat yang digunakan mengingatkan masyarakat internasional secara halus bahwa kebebasan Ukraina terkait dengan bantuan militer dari Barat.