Kapal Perang Rusia Dan China Berada Di Dekat Wilayah Jepang

Jepang melaporkan setidaknya delapan kapal perang Rusia dan China telah terlihat di laut dekat wilayah teritorialnya. Kementerian Pertahanan Jepang pada 21 Juni 2022 mengatakan pasukannya tengah mengamati lima kapal perang Rusia yang dipimpin oleh kapal perusak anti-kapal selam yang berlayar melalui Selat Tsushima, yang memisahkan Jepang dan Korea Selatan.

Kapal-kapal milik Rusia itu dikatakan telah berada di dekat Jepang selama satu minggu yang berlayar di sekitar wilayah Hokkaido di utara hingga Okinawa di selatan. Sementara itu, setidaknya dua kapal perang China dan sebuah kapal pasokan terlihat di sekitar Kepulauan Izu, sekitar 500 kilometer (310 mil) selatan ibu kota Tokyo.

Dari gambar yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Jepang, terlihat kapal perusak Angkatan Laut Rusia Laksamana Panteleyev. Menurut beberapa pakar, hal ini dilakukan untuk “unjuk kekuatan” dari Rusia dan China di tengah konflik Ukraina dan Taiwan.

Dilansir dari CNN, pihak Jepang merasa khawatir akan tindakan Beijing dan Moskow, “Kegiatan ini merupakan kekhawatiran besar bagi Jepang. Paling tidak, melacak pergerakan pasukan militer Rusia dan China merupakan beban pada sumber daya Pasukan Bela Diri Jepang.”

Sampai saat ini, tidak ada aktifitas yang dilakukan oleh kapal-kapal China dan Rusia, tetapi kekhawatiran Jepang adalah kedua negara bersahabat itu melakukan latihan perang seperti tahun lalu dimana latihan tersebut meliputi aktifitas “mengelilingi sebagian besar kepulauan Jepang”.

Sebelumnya, ketika Jepang menjadi tuan rumah dari pertemuan pemimpin Amerika Serikat, Australia, dan India, angkatan udara China dan Rusia juga melakukan patroli di sekitar Laut Jepang, hingga Laut China Barat dan Timur. Hal ini dianggap sebagai ‘sentimen negatif’ yang berusaha ditunjukan China atas pertemuan di Tokyo tersebut.

Pembicaraan pada konferensi tingkat tinggi di Jepang itu juga menghasilkan rencana yang cukup membuat China khawatir. Pasalnya, Joe Biden mengatakan bahwa AS akan ikut campur tangan secara militer jika China mencoba mengambil Taiwan, sebagaimana Rusia berusaha mengambil Ukraina. AS juga mempertahankan kehadiran militer yang kuat di Jepang — pasukan yang dapat ikut bermain dalam konflik apa pun atas Taiwan.

Hubungan Rusia dan Jepang juga memburuk akibat dukungan Tokyo untuk Kyiv dengan mengusir diplomat Rusia dari Jepang yang memperkeruh keamanan Jepang saat ini, karena China dan Rusia sama-sama memiliki sentimen negatif terhadap negaranya.

Hingga minggu pertama di bulan Juli, kapal perang dari kedua negara itu masih berada di sekitar Jepang dan dilaporkan tengah melakukan patroli di perairan dekat Senkaku dan terlihat ‘mengejar’ kapal Rusia yang diperkirakan tengah menghidari badai. Ini adalah pertama kalinya sejak Juni 2016 kapal angkatan laut China dan Rusia terlihat memasuki zona yang berdekatan pada waktu yang hampir bersamaan.

Wakil Menteri Luar Negeri Senior Jepang Shigeo Yamada memprotes Duta Besar China untuk Jepang Kong Xuanyou melalui telepon, menyatakan “keprihatinan besar” atas insiden tersebut, kata Kementerian Luar Negeri. Melalui saluran diplomatik, Tokyo juga meminta Moskow untuk mengambil “tanggapan yang tepat,” sambil menyatakan “ketertarikannya” pada langkah Rusia baru-baru ini di sekitar Senkaku, menurut sumber kementerian.