Meski Sempat Turun Karena U-23 FIFA, Elektabilitas Ganjar Kembali Naik
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kembali menempati posisi teratas sebagai calon presiden unggulan untuk Pemilu 2024 setelah sempat tergeser ke posisi kedua karena disalahkan atas kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-23 FIFA, menurut survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Survei ini dilakukan pada 11-14 April 2023 dengan melibatkan 1.216 responden berumur minimal 17 tahun. Survei yang dirilis pada akhir pekan lalu menunjukkan bahwa Ganjar akan memperoleh 26,8 persen suara jika pemilu diadakan hari ini, memimpin Prabowo Subianto dengan selisih hanya 1,4 persen.
Survei yang sama oleh SMRC menempatkan mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, di posisi ketiga dengan dukungan 16,7 persen, diikuti oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan dukungan 13,8 persen.
Selain itu, terdapat juga Mahfud MD dengan dukungan 4,1 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono dengan 2,1 persen.
Survei yang sama dua minggu sebelumnya menghasilkan hasil yang berbeda karena kemarahan nasional terhadap kegagalan penyelenggaraan Piala Dunia, di mana FIFA secara tiba-tiba mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah karena oposisi terhadap partisipasi Israel dalam turnamen oleh para politisi lokal.
Semua gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), termasuk Ganjar menolak adanya pertandingan Israel di provinsi mereka.
“Memori pemilih kita sering kali pendek – mereka dapat terpicu dengan mudah seperti mereka bisa memaafkan dengan mudah. Negara ini menawarkan banyak contoh yang mencolok tentang bagaimana partai politik, elit [anggota pemerintah], atau politisi ditekan hanya untuk terpilih kembali kemudian,” kata analis politik Adi Prayitno kepada kantor berita Antara pada hari Minggu.
Faktor kunci lainnya bagi pemulihan Ganjar dari setback pribadinya adalah dukungan berkelanjutan dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo, yang dianggap sebagai kingmaker untuk 2024.
Hubungan antara Ganjar dan presiden diuji secara besar-besaran setelah ambisi Jokowi untuk menjadi tuan rumah turnamen FIFA pertama gagal akibat partainya sendiri.
Namun, presiden menunjukkan bahwa Ganjar tetap menjadi penerusnya yang diinginkan selama kunjungan terbarunya ke Jawa Tengah ketika kedua pria itu menghabiskan waktu bersama dari pagi hingga malam.
“Hubungan yang erat antara Jokowi dan Ganjar adalah variabel kunci, terutama bagi pendukung Jokowi yang sekarang tidak melihat perpecahan yang signifikan. Basis pendukung presiden kembali ke Ganjar,” kata Adi.
Menurut dia, Ganjar dapat menghadapi kritik publik terkait Piala Dunia U-20 dengan cara yang bertanggung jawab, memungkinkannya untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik setelah kemarahan mereda.