Pemilu Spanyol Buntu, Bursa Spanyol Melemah

Partai Populer (PP), partai oposisi di Spanyol, memenangkan pemilihan umum pada hari Minggu (23/07) tetapi tidak meraih mayoritas kursi di parlemen. PP memperoleh 33,1% suara, sedangkan Partai Pekerja Sosialis (PSOE) pimpinan Perdana Menteri Pedro Sanchez mendapat 31,7% suara. PP, dipimpin oleh Alberto Nunez Feijoo, berhasil meraih 136 dari 350 kursi di majelis rendah, sedangkan Partai Sosialis meraih 122 kursi.

Kini, partai-partai berupaya membentuk pemerintahan koalisi. PP membutuhkan dukungan dari beberapa partai junior untuk mencapai mayoritas pemerintahan dengan 176 kursi. Menurut sejarah, Spanyol belum pernah membentuk koalisi besar sehingga kemungkinan besar akan terjadi perundingan koalisi dan perebutan politik selama berminggu-minggu.

Partai sayap kanan, Vox, yang menawarkan diri berkoalisi dengan PP, diproyeksikan akan memenangkan 33 kursi. Namun, meskipun PP dan Vox memiliki 169 kursi, mereka masih kekurangan tujuh kursi untuk mencapai mayoritas.

Jika koalisi tersebut terbentuk, bersama dengan partai ketiga, maka akan menjadi kali pertama partai sayap kanan masuk ke dalam pemerintahan Spanyol sejak kediktatoran Francisco Franco berakhir pada tahun 1970-an.

Aliansi kiri bernama Sumar, yang menyatukan 15 partai kecil berhaluan kiri dan mendukung PSOE, meraih 31 kursi, sehingga aliansi mereka hanya memiliki 153 kursi.

Di sisi lain, beberapa partai tersisa bersifat spesifik wilayah. Dua partai prokemerdekaan Catalan yang sebelumnya mendukung pemerintahan yang dipimpin oleh Sanchez mengalami penurunan jumlah kursi, tetapi masih dapat memainkan peran sebagai “king-maker” jika Sanchez tetap menjadi perdana menteri.

 

 

 

Kedua kubu sama-sama mengklaim kemenangan

Menariknya, baik Sanchez maupun Feijoo mengklaim kemenangan. Feijoo menyatakan bahwa partainya akan mencoba membentuk pemerintahan sebagai kandidat dengan kursi terbanyak, sementara Sanchez merayakan hasil pemilu yang lebih baik dari sebelumnya.

Pemilu lebih awal diadakan setelah kelompok kiri mengalami kekalahan telak dalam pemilu lokal pada bulan Mei sebelumnya. Pemilu ini juga berlangsung pada puncak musim panas, dan jumlah pemilih yang hadir mencapai 70,4%, dengan lebih dari 2,47 juta pemilih memberikan suara lewat pos sebelum tempat pemungutan suara dibuka.

PP, meskipun memperoleh mayoritas yang diharapkan, harus bergantung pada dukungan dari partai-partai kecil, termasuk Vox, untuk mencapai target mayoritas.

 

Ketidakstabilan politik melemahkan bursa saham

Pasca pemilu di Spanyol, saham-saham Eropa naik tipis pada hari Senin, dengan kenaikan saham perusahaan energi dan telekomunikasi, namun kekhawatiran meningkat berkaitan dengan resesi di zona euro serta kerugian pada saham-saham Spanyol setelah pemilu umum negara tersebut yang tidak menghasilkan pemenang yang jelas.

Indeks acuan Spanyol, IBEX-35 turun 0,3%, setelah mencapai level terendah dalam satu minggu sebelumnya, menyusul hasil pemilihan Minggu yang tidak memberikan kemudahan bagi blok kiri dan kanan untuk membentuk pemerintahan, menunjukkan situasi politik yang buntu dan meningkatkan kegelisahan di kalangan investor.

Saham-saham perusahaan utilitas yang terdaftar di Bursa Madrid, yang sebelumnya mengantisipasi kemenangan partai sayap kanan, mengalami penurunan. Saham Endesa (ELE.MC) dan Iberdrola (IBE.MC) turun masing-masing 2,7% dan 0,5%.

Indeks saham perbankan Spanyol (.IBEXIB), yang mencakup Banco de Sabadell (SABE.MC), Banco Santander (SAN.MC), dan Caixabank (CABK.MC), juga turun 0,3%. Namun, indeks STOXX 600 di seluruh Eropa (.STOXX) naik 0,1%, berada di dekat level tertinggi dalam lima minggu.