Korea Selatan Memenangkan Kursi Anggota Tidak Tetap DK PBB Periode 2023-2024
Korea Selatan terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk masa jabatan periode 2023-2024. Sebagai satu-satunya negara kandidat dari Asia, Korea Selatan terpilih dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB di New York pada hari Selasa (6/6/2023) waktu setempat. Korea Selatan memenangkan kursi tersebut setelah mengumpulkan 180 suara di antara 192 negara anggota selama sidang berlangsung. Pemilihan ini menandai ketiga kalinya bagi Korea Selatan untuk menjadi salah satu dari 10 anggota tidak tetap DK PBB, sebelumnya, Korea Selatan pernah menjabat sebagai anggota DK PBB pada periode 1996-1997 dan 2013-2014.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyambut baik hasil tersebut, dan berjanji untuk “memimpin diskusi” dalam isu-isu yang berkaitan dengan keamanan, pemeliharaan perdamaian, dan perempuan, serta ancaman-ancaman baru, seperti keamanan siber dan perubahan iklim.
“Sebagai negara yang terlibat langsung dalam masalah Semenanjung Korea, kami akan secara aktif berkontribusi pada upaya DK PBB untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh pengembangan nuklir Korea Utara,” kata Ahn Eun-ju, wakil juru bicara kemlu Korea Selatan, dalam konferensi pers.
Korea Selatan memiliki komitmen “kuat” untuk bergabung dengan upaya PBB dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional sebagai negara yang telah mencapai pembangunan ekonomi dan demokratisasi melalui bantuan dari PBB dan komunitas global, tambahnya.
Berbicara kepada wartawan setelah pemungutan suara, Duta Besar Korea Selatan untuk PBB Hwang Joon-kook juga mengatakan bahwa ia sangat senang melihat dukungan dari banyak negara anggota dalam pemilihan tersebut.
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk berkontribusi pada perdamaian, kebebasan dan kemakmuran dunia melalui diplomasi yang didasarkan pada nilai-nilai universal, prinsip-prinsip Piagam PBB dan dengan memperluas kerja sama dengan negara-negara berkembang,” katanya.
Momentum pemilihan ini bersamaan dengan meningkatnya situasi keamanan di Semenanjung Korea oleh tindakan Korea Utara baru-baru ini yang meningkatkan pengembangan program nuklir dan rudalnya. Pekan lalu, Korea Utara meluncurkan apa yang diklaimnya sebagai roket pembawa satelit, sebuah langkah yang dikecam oleh Washington dan negara-negara lain sebagai pelanggaran terhadap resolusi-resolusi DK PBB. Keberadaan status anggota tidak tetap DK PBB memberikan kesempatan bagi Korea Selatan untuk memperluas kebijakan luar negerinya di badan PBB tersebut untuk menangani masalah Korea Utara dan tantangan keamanan global lainnya dengan lebih baik.