PM Finlandia Digulingkan Oposisi Sayap Kanan

Perdana Menteri Sanna Marin yang berasal dari Partai Sosial Demokrat Finlandia telah kalah dalam pemilihan umum parlemen pada Minggu (2/4). Partai sayap kiri itu dikalahkan oleh Partai sayap kanan Finlandia (National Coalition Party/NCP) dalam perebutan kursi parlemen dengan selisih tipis.

Menurut hasil suara yang dihitung oleh Kementerian Kehakiman Finlandia, NCP diprediksi akan memenangkan 48 dari 200 kursi parlemen yang diperebutkan. Partai Nasionalis, Partai Finlandia, menduduki peringkat kedua dengan kemungkinan memenangkan 46 kursi parlemen, dan Partai Sosial Demokrat berada di peringkat ketiga dengan 43 kursi.

“Kami mendapat dukungan, kami mendapatkan lebih banyak kursi (di parlemen). Itu pencapaian yang luar biasa, meski kami tak menjadi pertama hari ini,” kata Marin kepada anggota partai, seperti dikutip CNN. Perdana Menteri Marin mengakui kekalahan partainya dalam pemilihan tersebut, tetapi ia merasa bangga dengan peningkatan jumlah kursi yang diperoleh oleh Partai Sosial Demokrat. Marin juga menyatakan bahwa partainya bersedia untuk bekerja sama dengan partai lain dalam rangka memperoleh mayoritas kursi di parlemen.

NCP akan mendapat kesempatan pertama untuk membentuk koalisi dan meraih kursi mayoritas di parlemen. “Kami punya mandat terbesar,” kata pemimpin NCP, Petteri Orpo.

 

Menyatakan tidak akan koalisi

Marin mengatakan bahwa Partai Sosial Demokrat mungkin bisa ikut koalisi dengan NCP, namun ia menegaskan bahwa partainya tidak akan bergabung dengan Partai Finlandia yang dianggapnya sebagai partai “rasis secara blak-blakan” selama debat pada Januari. Tujuan utama Partai Finlandia adalah mengurangi imigran dari negara berkembang di luar Uni Eropa dan menyerukan penghematan untuk mengekang defisit, sikap yang sama dengan NCP.

Salah satu isu yang menjadi perdebatan dalam pemilihan parlemen Finlandia adalah isu imigrasi dan kebijakan ekonomi. Partai Finlandia memperoleh dukungan atas platform politiknya yang menekankan pengurangan imigrasi dari negara berkembang dan penghematan pengeluaran negara. Kebijakan ini sejalan dengan program NCP dan menjadi alasan mengapa NCP dan Partai Finlandia diprediksi dapat membentuk koalisi yang kuat.

Dalam pidatonya, Orpo bersumpah akan mengamankan ekonomi Finlandia dan menuduh Marin mengikis ekonomi negara saat Eropa menghadapi krisis energi. NCP berjanji akan menekan pengeluaran dan menghentikan peningkatan utang publik. Utang publik Finlandia telah mencapai lebih dari 70 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sejak Marin menjabat pada 2019 lalu.