9 Agustus – Bom Atom Jatuh di Nagasaki, Jepang

Pada 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki, Jepang oleh Amerika Serikat. Bom yang dikenal sebagai “Fat Man,” yang meledak pada 11:02 waktu setempat di ketinggian 1.650 kaki, menewaskan sekitar setengah dari jumlah populasi di Nagasaki. Ledakan itu melepaskan kekuatan setara 22.000 ton TNT. Bukit-bukit yang mengelilingi kota melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk menahan kekuatan destruktif, tetapi jumlah yang terbunuh diperkirakan antara 60.000 dan 80.000 orang.

Beberapa hari sebelumnya, bom atom “Little Man” yang menghancurkan kota Hiroshima, Jepang mengejutkan dunia. Pihak Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Harry S. Truman kemudian memberikan pernyataan bahwa bom atom tersebut adalah milik Washington. Selain kekacauan di Jepang, AS juga memperkenalkan program penelitian “rahasianya” yang awalnya dikenal sebagai Proyek Manhattan.

Sinyal terkait pengiriman bom-bom nuklir ini sebenarnya sudah dinyatakan oleh Truman kepada Jepang, musuhnya dalam Perang Dunia Ke II, dimana jika Jepang tidak menerima persyaratan penyerahan tanpa syarat yang dirancang oleh para pemimpin Sekutu dalam Deklarasi Potsdam, Jepang akan mendapatkan “hujan kehancuran dari udara, yang belum pernah terjadi di bumi ini.”

Menurut perintah yang disusun pada akhir Juli tahun 1945 oleh Letnan Jenderal Leslie Groves dari Korps Insinyur Angkatan Darat AS, direktur Proyek Manhattan, Truman telah mengizinkan penjatuhan bom tambahan di kota-kota Jepang, Kokura (sekarang Kitakyushu), Niigata, dan Nagasaki sesegera mungkin setelah cuaca memungkinkan.

Wrong place, wrong time

Amerika Serikat telah merencanakan untuk menjatuhkan bom atom kedua mereka, yang dijuluki “Fat Man,” pada 11 Agustus 1945 tetapi perkiraan cuaca buruk membuat agenda itu dipercepat ke tanggal 9 Agustus. Jadi pada pukul 1:56 pagi, sebuah pesawat pengebom B-29 yang disebut “Bockscar,” lepas landas dari Pulau Tinian di bawah komando Mayor Charles W. Sweeney.

Pesawat Bockscar membawa bom “Fat Man” berbasis plutonium seberat hampir 10.000 pon menuju Kokura, wilayah yang dianggap sebagai “gudang persenjataan” terbesar Jepang. Namun, wilayah tersebut dikabarkan tertutup awan sehingga “Fat Man” kemudian dijatuhkan di target kedua: Nagasaki.  Berbeda dengan Kokura yang merupakan gudang senjata, Nagasaki sendiri adalah pusat pembuatan kapal.

Groves di sisi lain telah menyiapkan beberapa “pengiriman” bom lainnya ke Jepang yang siap dikirim sekitar tanggal 17-18 Agustus, namun, Kaisar Hirohito, atas permintaan dua anggota Dewan Perang yang ingin mengakhiri perang menyatakan bahwa “melanjutkan perang hanya dapat mengakibatkan pemusnahan rakyat Jepang …” Sehingga, Jepang menyerah tanpa syarat kepada AS dan sekutunya.

Tanggal 9 Agustus kemudian diperingati sebagai hari pemboman di Nagasaki, Pemerintah Jepang kerap mengadakan upacara seremonial di sebuah taman bernama Peace Park salah satunya dengan menerbangkan burung merpati.