Military aid

July 25 2023

AS akan mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina

Rifani Agnes Eka Wahyuni America, News, Security and Defence amerika serikat, breaking, Military aid, Perang Rusia-Ukraina 0

Washington diperkirakan akan mengumumkan paket bantuan $400 juta lagi untuk Ukraina hari ini.

Ini akan menjadi paket ke-43 yang diberikan oleh AS untuk membantu Ukraina dan mengikuti pengumuman Brussels baru-baru ini mengenai tambahan 3,5 miliar euro dana Uni Eropa untuk Ukraina. Sejauh ini, AS telah memberikan bantuan militer senilai lebih dari $41 miliar. Seperti paket-paket sebelumnya, Presiden Joe Biden akan menggunakan otoritas daruratnya untuk mentransfer barang dan jasa dari AS tanpa persetujuan kongres.

Paket ini diperkirakan akan mencakup sebagian besar amunisi tambahan untuk sistem persenjataan yang sudah ada, termasuk untuk sistem anti-pesawat Stinger dan Patriot, HIMARS, dan senjata anti-tank, seperti Javelin. Selain itu, AS diharapkan untuk menyediakan peralatan penghilang ranjau, karena membersihkan ranjau yang ditebar Rusia telah menjadi hambatan utama bagi upaya Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.

Paket tersebut diperkirakan tidak akan berisi amunisi cluster, yang telah disediakan Washington secara terpisah, dalam sebuah langkah yang telah menjadi sangat kontroversial dengan banyak sekutu terdekat AS. Sebagian besar negara di seluruh dunia telah melarang penggunaan munisi tandan, meskipun memiliki arti strategis, karena bahaya yang ditimbulkan oleh bahan peledak yang tidak diledakkan terhadap warga sipil ketika digunakan tanpa pandang bulu atau tidak dibersihkan dengan benar setelah konflik. Moskow, yang mengutuk langkah Washington, juga telah menggunakan munisi curah secara ekstensif.

January 24 2023

Estonia menyumbangkan semua howitzer 155mm dan senjata lainnya miliknya ke Ukraina

Rifani Agnes Eka Wahyuni Europe, News, Security and Defence Estonia, Howitzer, Military aid, Perang Rusia-Ukraina 0

Puluhan howitzer FH-70 155mm dan D-30 122mm milik Estonia akan dikirim ke Ukraina.

“Kami memberikan semua howitzer 155mm milik kami kepada Ukraina dan kami ingin menjadi preseden. Sehingga dengan cara ini, negara-negara lain tidak memiliki alasan mengapa mereka tidak dapat memberikan senjata kepada Ukraina untuk memenangkan perang,” ujar Duta Besar Estonia untuk Ukraina, Kaimo Kuusk.

Ini merupakan paket bantuan militer Estonia terbesar yang pernah ada untuk Ukraina, dimana ditaksir senilai EUR 133 juta ($145 juta) atau lebih dari 1% PDB negara tersebut, juga mencakup ribuan peluru artileri untuk howitzer, ratusan peluncur granat anti-tank Carl-Gustaf M2 beserta amunisinya, dan peralatan tambahan untuk unit artileri.Selain itu, Estonia terus memberikan pelatihan militer dasar dan khusus untuk tentara Ukraina.

Menanggapi paket bantuan tersebut, Kantor Umum Ukraiana mengeluarkan pernyataan sebagai berikut

“Kami juga berterima kasih kepada sekutu yang bergabung dengan Tallinn Pledge dan berkomitmen untuk secara kolektif mendukung serangkaian donasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk tank tempur utama, artileri berat, pertahanan udara, amunisi, dan kendaraan tempur infanteri,”

Tallinn Pledge adalah pernyataan bersama Estonia, Inggris, Polandia, Latvia, dan Lithuania; yang dibuat pada 19 Januari 2023 bersama dengan perwakilan Denmark, Republik Ceko, Belanda, dan Slowakia, yang menyatakan niat mereka untuk memberikan dukungan kepada Ukraina dalam perjuangannya melawan agresi Rusia selama agresi itu berlangsung.

4ff346656b5fe7963ef9681a044bd917660088a5

September 5 2022

Semakin Banyak Bala Bantuan Pasukan Jerman Tiba Di Lithuania Di Tengah Ketegangan Rusia

Rifani Agnes Eka Wahyuni Europe, News, Security and Defence Jerman, Military aid, NATO, Perang Rusia-Ukraina 0

Sekitar seratus tentara Jerman tiba di Lithuania pada hari Minggu (04/09) tiba di kota Pelabuhan Klaipeda, Lithuania setelah Jerman berjanji untuk meningkatkan kehadirannya di sisi timur NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina. Rencananya, pasukan ini akan membentuk satuan unit komando brigade baru, yang mana satu brigade biasanya terdiri dari sekitar 4.000 tentara.

“Pesan kami kepada sekutu kami di sini, di sisi timur, adalah bahwa kami berkomitmen untuk memastikan keamanan,” kata komandan brigade Christian Nawrat. Unit komando akan secara permanen menetap di negara Baltik, sementara unit tempur akan bergabung dengan mereka pada saat latihan, tambahnya.

Sementara itu, seorang anggota tinggi militer Jerman mengatakan latihan pertama akan dapat diadakan pada bulan Oktober. Jerman, yang mengepalai kelompok tempur NATO di Lituania, sudah memiliki sekitar 1.500 tentara Jerman di Lituania.

Kekhawatian negara-negara Baltik yang sebelumnya dikuasai Soviet, seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania, yang semuanya sekarang menjadi anggota UE dan NATO, akan kemungkinan mereka menjadi yang berikutnya jika Rusia mengalahkan Ukraina.

Sejak awal konflik, negara-negara Baltik ini telah meminta lebih banyak pasukan NATO dan pembentukan brigade untuk menggantikan unit yang ada saat ini.

Kanselir Olaf Scholz pada bulan Juni mengatakan negaranya siap untuk mengerahkan lebih banyak pasukan ke Lithuania “menuju brigade tempur yang kuat yang dapat beroperasi baik sebagai pencegah dan bertahan melawan agresi.”

NATO telah memperkuat sayap timurnya dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak aneksasi Rusia atas Krimea pada tahun 2014.

Pada tahun 2017, empat kelompok pertempuran multi-nasional dikerahkan ke tiga negara Baltik dan Polandia.

Menyusul dimulainya invasi Rusia pada akhir Februari, NATO telah memutuskan untuk membentuk empat kelompok pertempuran baru di Bulgaria, Hongaria, Rumania, dan Slovakia.