Bagaimana “Jerry Can” Membantu Sekutu Memenangkan Perang Dunia II

Sebelum Jerman menyerah pada Perang Dunia II, Amerika Serikat mendistribusikan 21 Juta jerigen berisi minyak ke seluruh Front Barat, pihak Jerman memberi julukan kepada jerigen ini dengan “Jerry Cans”. Transportasi bahan bakar untuk pasukan di zona pertempuran selalu menjadi bagian penting dari strategi militer. Menjadikan jerigen ini memegang peranan penting pada Perang Dunia II  seperti yang dicatat oleh Presiden Roosevelt, “Tanpa benda benda ini, tidak mungkin pasukan kita memotong jalan mereka melintasi Prancis dengan kecepatan kilat yang melebihi Blitz Jerman tahun 1940”.

Selama Perang Dunia II, Amerika Serikat mengekspor lebih banyak ton produk minyak bumi dibandingkan dengan semua bahan perang lainnya. Andalan jaringan transportasi minyak dan bensin yang sangat besar yang menyokong perang adalah kapal tanker laut, yang dilengkapi dengan jaringan pipa, gerbong tanki kereta api, dan truk. Namun, untuk kendaraan tempur yang sedang bergerak, penghubung lain sangat penting, yaitu kontainer yang lebih kecil yang dapat dibawa dan dituang dengan tangan dan dipindahkan di sekitar zona pertempuran dengan truk.

Adolf Hitler mengetahui hal ini. Hitler menyadari bahwa mata rantai terlemah dalam rencananya untuk melakukan serangan kilat dengan menggunakan divisi panser adalah pasokan bahan bakar. Hitler memerintahkan stafnya untuk merancang wadah bahan bakar yang akan meminimalkan kehilangan bensin dalam kondisi pertempuran. Hasilnya, tentara Jerman memiliki ribuan jeriken, mereka sebut sebagai “Wehrmacht Kanister” demikian sebutan untuk wadah tersebut, yang disimpan di gudang senjata mereka dan siap saat permusuhan dimulai pada tahun 1939.

Jerigen tersebut telah dikembangkan di bawah kerahasiaan yang sangat ketat, dan memiliki banyak fitur unik. Jeriken itu memiliki sisi datar dan berbentuk persegi panjang, terdiri dari dua bagian yang dilas menjadi satu seperti pada tangki bensin mobil pada umumnya. Tangki ini memiliki tiga pegangan, sehingga memungkinkan satu orang membawa dua kaleng dan memberikan satu kaleng kepada orang lain dengan cara memikul ember. Kapasitasnya sekitar lima galon AS; beratnya mencapai empat puluh lima pon. Berkat ruang udara di bagian atas, kaleng ini dapat mengapung di atas air jika dijatuhkan ke laut atau dari pesawat. Ceratnya yang pendek diamankan dengan penutup jepret yang dapat dibuka untuk menuangkan, sehingga tidak perlu corong atau pembuka. Sebuah paking membuat mulutnya anti bocor. Sebuah tabung yang menghirup udara dari cerat ke ruang udara membuat penuangan tetap lancar. Dan yang paling penting, bagian dalam jerigen dilapisi dengan bahan plastik kedap air yang dikembangkan untuk bagian dalam tong bir baja.Hal ini memungkinkan jerigen digunakan secara bergantian untuk bensin dan air.

Pada awal musim panas tahun 1939, senjata rahasia ini memulai pengembaraan ke tangan Amerika Serikat. Seorang insinyur Amerika Serikat bernama Paul Pleiss, yang sedang menyelesaikan pekerjaannya di bidang manufaktur di Berlin, membujuk seorang rekannya dari Jerman untuk bergabung dengannya dalam sebuah perjalanan liburan ke India. Keduanya membeli sebuah sasis mobil dan membuat bodi untuknya. Ketika mereka bersiap untuk berangkat dalam perjalanan mereka, mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki persediaan air darurat. Insinyur Jerman tersebut mengetahui dan memiliki akses ke ribuan jeriken yang tersimpan di Bandara Tempelhof. Dia hanya mengambil tiga dan memasangnya di bagian bawah mobil.

Keduanya melaju melintasi sebelas perbatasan negara tanpa insiden dan telah berada di tengah perjalanan melintasi India ketika Marsekal Goering mengirim pesawat untuk membawa insinyur Jerman tersebut kembali ke rumah. Sebelum berangkat, sang insinyur Jerman memberikan spesifikasi lengkap untuk pembuatan jeriken tersebut kepada Pleiss. Pleiss melanjutkan perjalanan sendirian ke Kalkuta. Kemudian dia menyimpan mobil tersebut dan kembali ke Philadelphia. Butuh beberapa waktu, hingga sekutu dalam hal ini  pemerintah Inggris akhirnya mengembangkan tiruannya dan memproduksinya dalam jumlah jutaan. Pada V-E Day, sekitar 21 juta “Kaleng Jerry” didistribusikan ke seluruh Eropa (pasukan Sekutu menyebut Jerman sebagai “Jerry”).