Pasukan Israel melancarkan serangan mematikan di Jenin Tepi Barat

Pasukan Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Jenin di Tepi Barat utara pada Minggu malam, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 25 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Telegram pada dini hari Senin 3 Juli 2023, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan telah meluncurkan “upaya kontraterorisme ekstensif di wilayah kota Jenin dan Kamp Jenin”, menyerang “infrastruktur teroris”.

Penduduk di Jenin mengatakan kepada CNN bahwa mereka mendengar ledakan dan tembakan senjata berat di daerah tersebut, sementara video dari tempat kejadian menunjukkan warga Palestina yang terluka dievakuasi dengan ambulans ke Rumah Sakit Pemerintah Jenin.

Dari mereka yang terluka, tujuh kritis, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Mahmoud al-Saadi, Direktur Bulan Sabit Merah Palestina di Jenin, mengatakan sebagian besar luka “serius dan berada di bagian atas tubuh”, menambahkan proses pemindahan masyarakat yang terluka sulit dilakukan.

IDF mengatakan mereka menyerang pusat komando operasional bersama Kamp Jenin dan operasi Brigade Jenin, sebuah kelompok militan Palestina yang terkait dengan Jihad Islam. “Pusat komando operasional juga berfungsi sebagai pusat observasi dan pengintaian lanjutan, tempat di mana teroris bersenjata akan berkumpul sebelum dan sesudah kegiatan teroris,” kata IDF, menambahkan bahwa kamp itu adalah “tempat untuk senjata dan bahan peledak” dan “pusat untuk koordinasi dan komunikasi di antara para teroris.”

“Selain itu, pusat komando menyediakan tempat berlindung bagi orang-orang yang dicari yang terlibat dalam melakukan serangan teror dalam beberapa bulan terakhir di daerah tersebut,” katanya. IDF kemudian mengatakan telah menyita alat peledak selama operasi, yang dilakukan berkoordinasi dengan Israel Securities Authority (ISA).

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa IDF telah “beroperasi melawan titik panas teror” di Jenin dan bahwa siapa pun yang merugikan warga Israel, akan membayar mahal. “Kami mengamati dengan seksama tindakan musuh kami dan pembentukan pertahanan Israel siap untuk setiap skenario,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan.

Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas mengutuk operasi militer skala besar Israel, menyebutnya sebagai kejahatan perang baru. “Keamanan dan stabilitas tidak akan tercapai di kawasan kecuali rakyat Palestina merasakannya. Apa yang dilakukan pemerintah pendudukan Israel di kota Jenin dan kamp-nya adalah kejahatan perang baru terhadap rakyat kami yang tak berdaya,” katanya, menurut juru bicara kepresidenan Nabil Abu Rudeineh.

Serangan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah serangan militer Israel di Jenin meletus menjadi baku tembak besar-besaran, menyebabkan sedikitnya lima warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Delapan tentara Israel terluka dan berhasil dievakuasi, menurut IDF.