Pendaratan Robot NASA di Mars: dari Riset hingga Kompetisi Politik

The National Aeronautics and Space Administration (NASA) yakni badan independen federal Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program luar angkasa berhasil mendaratkan robotnya bernama The Perseverance Rover di Planet Mars pada tanggal 18 Februari 2021 lalu. Robot ini berhasil mendarat setelah berkelana selama 7 bulan di ruang angkasa karena misi pendaratan ini sudah dimulai sejak Juli tahun lalu. The Perseverance Rover ini merupakan pembaharuan dari robot the Curiosity yang sudah mendarat di Mars pada tahun 2012 lalu. Pembaharuan ini meliputi kemampuan bisa beroperasi lebih cepat, jauh, dan bisa mengatasi berbagai rintangan dari kondisi geografis di permukaan Mars yang sangat berbatu bersama dengan ngarai dan berbagai lapisan debu di sana. 

Robot kelima ini diturunkan untuk melakukan misi pencarian kehidupan kuno dan mengumpulkan data tentang geologi dan iklim di Mars yang diperuntukan dalam eksplorasi planet Mars. Teknologi ini memampukan robot melakukan mode otonomi dalam mengumpulkan data tentang atmosfer planet Mars yang akan dikirimkan kembali ke NASA sehingga bisa dilakukan analisa lebih lanjut. Berikut gambar robot The Perseverance Rover:

Sumber: Vox, 2021

Dave Gruel, kepala teknisi untuk Mars 2020 Perseverance menyatakan bahwa mengingat publik tertarik pada eksplorasi Mars, maka ditambahkan perlengkapan kamera kualitas tinggi, dimana Perseverance bisa menangkap gambar dan merekam pendaratan di lapisan Mars secara berwarna, sehingga suara-suara yang ada juga bisa terdeteksi. NASA merilis gambar dan video pendaratan di Mars. Berikut adalah salah satu tangkapan Perseverance saat mendarat tersebut:

Sumber: CNN Edition, 2021

Gambar tersebut menunjukkan sedikit gambaran permukaan dan kondisi di Planet Mars dari Perseverance yang berdebu. Perwakilan NASA menyatakan pendaratan ini baru saja dimulai dan akan menjadi bagian sejarah eksplorasi Mars kedepannya. 

Kesuksesan pendaratan di Mars ini bukan hanya memiliki kaitan pada penelitian riset antariksa ke depannya, namun juga politik dan keamanan mengingat negara-negara lain seperti China melalui Tianwen -1 dan Uni Emirat Arab dengan Probe yang juga sama-sama berkompetisi dalam penguasaan lingkup luar angkasa. 

Hal ini terlihat dari misi Tianwen 1 China yang pada 10 Februari lalu juga berhasil meluncurkan pesawat luar angkasa pertamanya untuk mengeksplorasi planet Mars. Pesawat ruang angkasa ini akan mengorbit di permukaan Mars selama tiga bulan, baru akan mendarat dan menjelajah di permukaan Mars. Ambisi dan intensi berbagai negara dalam mengeksplorasi planet Mars menjadi gambaran bahwa fokus politik dan keamanan negara bukan lagi di dalam lingkungan fisik bumi dan teknologi siber, namun juga ruang angkasa.

Sumber: 

Mallapati, Smriti. 2021. China’s first Mars explorer arrives at the red planet. Nature. https://www.nature.com/articles/d41586-021-00361-z

Resnick, Brian. 2021. NASA’s Perseverance rover landed safely on Mars. Now it will look for signs of ancient life. Vox.com. https://www.vox.com/science-and-health/2021/2/17/22286229/nasa-mars-perseverance-rover-mars-landing-live-stream-mission

Strickland, Ashley. 2021. NASA shares first video and audio, new images from Mars Perseverance rover. CNN Edition. https://edition.cnn.com/2021/02/22/world/mars-rover-new-video-images-scn-trnd/index.html